Abstrak
Garut Pada Masa Pemerintahan Pendudukan Jepang (1942-1945)
Kunto Sofianto
Universitas Padjadjaran, Sosiohumaniora Volume 16, Nomor 1 Maret 2014 ISSN 1411-0911
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Sosiohumaniora Volume 16, Nomor 1 Maret 2014 ISSN 1411-0911
Garut City, Japanese Army, Kota Garut, Tentara Jepang
Penelitian ini membahas masuknya Pasukan Jepang ke Garut, keadaan pemerintahan dan kehidupan politik, pendidikan dan sosial budaya, kehidupan sosial ekonomi, berita proklamasi kemerdekaan RI 1945, dan Sikap Tentara Jepang.Tujuan umum penelitian ini untuk merekonstruksi dan menganalisis Pendudukan Tentara Jepang di Kota Garut (1942-1945). Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui lebih jelas latar belakang Pendudukan Tentara Jepang dan sepak terjangnya selama menduduki Kota Garut. Sumber-sumber yang digunakan, terutama buku-buku, surat khabar pada masa Pendudukan Tentara Jepang di Indonesia, dan arsip. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Untuk menganalisis tentang pendudukan Tentara Jepang di Kota Garut, penulis juga menggunakan bantuan dari ilmu sosial lainnya, terutama ilmu politik, sosiologi, psikologi, dan antropologi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintahan pendudukan Jepang di Kota Garut, salah satunya dilatarbelakangi oleh ambisi pemerintah Kekaisaran Jepang, terutama untuk menguasai wilayah Asia Tenggara. Dapat diketahui bahwa meskipun Pemerintahan Pendudukan Jepang berlangsung selama tiga setengah tahun, namun masyarakat Garut sangat menderita lahir dan batin karena pada masa itu Pemerintahan Pendudukan Jepang sangat kejam dan menguras sumber daya alam, serta sumber daya manusianya. Pada awalnya, masyarakat Garut sangat menyambut dan menerima Tentara Jepang untuk membebaskan mereka dari penjajahan Kolonial Belanda. Namun, pada akhirnya masyarakat Garut pun menyadari bahwa penjajahan Tentara Jepang lebih buruk dan kejam daripada penjajahan Kolonial Belanda. Ibarat pepatah mengatakan “keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya”.
This study discusses the coming of Japanese Army to Garut, government situation and politics, education and socio-cultural, socio-economic life, news of the proclamation of Indonesia’s independence in 1945, and the attitude of the Japanese Army. The general objective ofthis study is to reconstruct and analyze the Japanese Occupation Army in Garut City (1942-1945). Throughthis study is expected to determine more clearly the background of the Occupation Japanese Army and their behavior during the occupation in Garut city. The sources are used, especially books, newspapers during the Japanese Occupation Army in Indonesia, and archives. The method used in this study is historical method that consists of four steps, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. To analyze about the Japanese Occupation Army in Garut city, the author also uses the help of other socials ciences, particularlypolitical science, sociology, psychology, and anthropology. Conclusion of this study shows that the occupation of the Japanese Government in Garut city, one of which is motivated by the ambition of the Royal Government of Japan, particularly for controlling of Southeast Asia region. It can be found that although the Occupation of Japanese Government lasted for three and a half years, but Garut people suffered both physically and spiritually because at that time the Japanese Government Occupation was very cruel and deplete natural resources, and human resources. At first, Garut people welcomed and accepted the Japanese Army very much to liberate them from the Dutch colonial occupation. In the end, however, Garut people were aware that the Japanese Government occupation much worse and cruel than the Dutch colonial occupation. Like the proverb says that “out of the tiger’s mouth into a crocodile’s mouth”.