Abstrak
Rancangan Alat Ukur Perspective Taking Pada Remaja Dengan Kecenderungan Pelaku Bullying
Ni Putu Ayu Purnamasari
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Alat Ukur, bullying, Interrater Reliability, Interview Guideline, Kemampuan Perspective Taking, Panduan Wawancara, Perspective Taking Skill, Reliabilitas Interrater, Test
Pada usia remaja, masa ini merupakan masa remaja lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan di luar keluarga inti. Untuk dapat menjalin relasi, remaja memerlukan kemampuan perspective taking. Kemampuan perspective taking merupakan kemampuan memahami orang lain dengan membayangkan sudut pandang terhadap orang tersebut. Kemampuan ini menjadi cara seseorang untuk dapat mengenal dan melakukan penyesuaian dengan orang lain. Area perspective taking ini berada dalam area kognitif dan sosial sehingga pendekatannya menggunakan sociocognitive. Oleh karena itu, relasi sosial lebih terjalin secara positif antara individu dengan orang disekitarnya. Peran perspective taking penting dalam kehidupan interpersonal. Namun, sejauh ini penelitian ini jarang dilakukan di Indonesia, khususnya di Bandung. Alat ukur juga tidak ada di dalam versi bahasa. Mengingat fenomena tersebut, penelitian ini dibuat untuk merancang alat ukur perspective taking. Peneliti sering menemukan penelitian mengenai bullying yang berkaitan dengan relasi sosial yang rendah. Mengingat fenomena ini, peneliti menambah tujuan dirancang alat ukur perspective taking adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampuan individu memahami orang lain pada remaja dengan kecenderungan sebagai pelaku bullying. Alat ukur penelitian ini diadaptasi dari panduan wawancara yang dibuat oleh Selman (1980). Alat ukur ini terdiri dari sebuah cerita dilema dan pertanyaan-pertanyaan terkait cerita dilema tersebut. Setelah melalui tahap alih bahasa, alat ukur ini dujicobakan kepada remaja dengan kecenderungan pelaku bullying berusia 12-14 tahun di SMPN yang ada di Bandung. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik penggalian data menggunakan teknik wawancara terstruktur. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, alat ukur perspective taking ini tergolong valid dengan bukti validitas konten (expert judgement). Alat ukur perspective taking ini tergolong reliabel. Reliabilitas menggunakan reliabilitas interrater dengan menggunakan Intraclass Correlation Coefficicent sebesar 0.96. Hasil kesepakatan antara dua rater tergolong sangat memuaskan. Gambaran hasil kemampuan perspective taking yaitu level 0 (rater1=3,6%; rater2=1,8%), level 1 (rater1=30,9%; rater2=30,9%), level 2 (rater1=32,7%; rater2=36,4%), dan level 3 (rater1=32,7%; rater2=30,9%).
Adolescence is the time for relating with each other beyond their core families. One of the important skill to have good relation is called perspective taking. Perspective taking skill is understanding other by imagining their perspectives. This skill is the one way to recognize and adapt other’s perspectives. Perspective taking area is in cognitive and social aspect so that this research uses sociocognitive approach. Perspective taking is important to interpersonal life. Nevertheless, researcher seldom find research about perspective taking in Indonesia, especially in Bandung. Researcher never know constructing-test research of perspective taking in bahasa version. Based on this phenomena, the purpose of this research was to construct the test of perspective taking. Researcher usually finds research about bullying and low social relation. Based on this phenomena, researcher also used the test to measure perspective taking skill to student with predisposisition as bullies. Researcher used adaptation of interview guideline in this research. The former of interview guideline was made by Selman. The set of tools are a dilemma story and questions. After translating, research gave tryout perspective taking test to adolescent, 12-14 years old in SMPN in Bandung. Sampling technique was purposive sampling. Research used structure interview technique to gather data. Based on processing data, test of perspective taking was valid. Research used evidence based on test content by expert judgement. Test of perspective taking was reliable. Research used interrater reliability. Research found reliability value from Intraclass Correlation Coefficient and the value is 0.96. Agreement between two raters was excellent. The perscentage description of perspective taking were level 0 (rater1=3,6%; rater2=1,8%), level 1 (rater1=30,9%; rater2=30,9%), level 2 (rater1=32,7%; rater2=36,4%), dan level 3 (rater1=32,7%; rater2=30,9%).