Abstrak RSS

Penanganan Luka Bakar di Ruang Perawatan Intensif Anak

Penanganan Luka Bakar di Ruang Perawatan Intensif Anak
Dzulfikar
Universitas Padjadjaran, Majalah Kedokteran Terapi Intensif Volume 2 Nomor 2 April 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Majalah Kedokteran Terapi Intensif Volume 2 Nomor 2 April 2012

Luka bakar hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak. Di Amerika, lebih dari 2 juta orang mengalami luka bakar setiap tahun. Sekitar 700.000 dirawat di unit gawat darurat dan 50.000 membutuhkan perawatan di rumah sakit. Luka bakar menempati peringkat ketiga penyebab mortalitas di seluruh dunia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan etiologi, kedalaman serta luasnya luka bakar yang menentukan gejala klinis serta beratnya luka bakar. Luka bakar menyebabkan terjadinya hipermetabolisme akibat stimulasi sitokin-sitokin berlebihan yang menyebabkan meningkatnya respons stres akibat proses infeksi. Proses inflamasi umumnya meningkat segera setelah trauma terjadi dan bertahan sekitar 5 minggu paska trauma. Respons metabolisme yang terjadi diantaranya peningkatan suhu, kebutuhan O2, glukosa serta peningkatan produksi CO2 . Komplikasi yang terjadi pada pasien luka bakar antara lain, gagal napas, syok dan infeksi sistemik ke berbagai organ yang dapat menyebabkan kematian. Seringkali pasien luka bakar mengalami syok akibat kehilangan banyak cairan atau sepsis, sehingga diperlukan pemantauan hemodinamik ketat. Tatalaksana penanganan luka bakar di ruang perawatan intensif harus bersifat holistik yang mencakup tatalaksana jalan napas dan oksigenasi, resusitasi cairan, pemberian antibiotika, tatalaksana nutrisi, penanganan nyeri hingga perawatan luka untuk menurunkan mortalitas.

Download: .Full Papers