Abstrak
Perancangan Dan Ujicoba Modul Supportive-expressive Group Therapy Untuk Menurunkan Tingkat Psychological Distress Pada Caregiver Kanker Payudara
Mariska Rompis, Zainal Abidin, Aulia Iskandarsyah
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Breast cancer, Caregiver, caregivers, kanker payudara, Psychological distress, Supportive-Expressive Group Therapy
Anak perempuan yang berperan sebagai caregiver dari ibu pengidap kanker payudara umumnya memiliki tingkat psychological distress yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rancangan modul Supportive-Expressive Group Therapy yang disusun sudah sesuai dan dapat menurunkan tingkat psychological distress dari caregiver ibu pengidap kanker payudara. Penyusunan rancangan modul dilakukan dengan menggunakan pendekatan Intervention Mapping sementara evaluasi dampak dari modul terhadap variabel terkait menggunakan desain one group pretest-posttest. Partisipan di dalam penelitian ini adalah empat orang anak perempuan dewasa (N = 4) yang berperan sebagai caregiver dari ibu dengan skor caregiver burden minimal sedang (skor ? 22) melalui teknik purposive sampling. Dua orang partisipan mengundurkan diri selama proses terapi dikarenakan ibu meninggal. Partisipan mendapatkan perlakuan berupa sesi pertemuan pre-group, 6 sesi Supportive-Expressive Group Therapy, dan sesi pertemuan post-group yang melibatkan pengukuran caregiver burden dan psychological distress serta interviu mengenai kondisi partisipan sebelum dan sesudah mengikuti terapi. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan statistik deskriptif dan analisa konten. Hasil evaluasi terhadap proses menunjukkan rancangan sudah sesuai untuk menurunkan tingkat psychological distress pada caregiver ibu pengidap kanker payudara. Hasil pengukuran menunjukkan tingkat psychological distress partisipan mengalami penurunan dari sebelum mengikuti terapi (P1 = 55, P4 = 41) dan sesudah mengikuti terapi (P1 = 39, P2 = 25). Hasil tersebut menunjukkan bahwa rancangan Supportive-Expressive Group Therapy yang disusun dapat menurunkan tingkat psychological distress pada caregiver pengidap kanker payudara. Perubahan terjadi karena partisipan mampu mengekspresikan emosi negatif yang dipendam dengan lebih bebas dan menyampaikan masalah yang dihadapi secara terbuka sehingga dapat mengatasi stres yang dihadapi dengan lebih efektif.
Adult daughters who act as caregivers for mothers with breast cancer generally have higher psychological distress rate compared to the mothers themselves. This study aims to examine whether the Supportive-Expressive Group Therapy module designed is fit to lower the psychological distress rate in breast cancer caregivers and to examine if the said design can actually lower the psychological distress rate in said population. The module was developed using Intervention-Mapping approach and the evaluation of the impact was done in one group pretest-posttest only design. Four adult daughters (N=4) with moderate-high caregiver burden rate (Score ? 22) were recruited as participants through purposive sampling technique. Two participants dropped out due to the mothers’ untimely deaths. All participants received a pre-group session, 6 sessions of Supportive-Expressive Group Therapy, and a post-group session. The sessions included caregiver burden and psychological distress rate measurements and interviews regarding the participants’ before-after conditions. Data gathered was analyzed using descriptive statistics and content analysis. Evaluation on process resulted in the fitness of the module to lower the psychological distress rate in breast cancer caregivers. Evaluation on impact resulted in the decrease of psychological rate before the therapy was conducted (P1 = 55, P4 = 41) and after the therapy was conducted (P1 = 39, P4 = 25). It is concluded that Supportive-Expressive Group Therapy module designed could lower the psychological distress rate in breast cancer caregivers. The lowering in psychological distress rate is believed to be a result of the participant’s ability to express their suppressed negative emotions more freely and greater openness in sharing problems that helped them to cope better with stressors.