Abstrak
Kinerja Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Daerah Kabupaten Dan Kota Di Jawa Barat
Agus Rahmat, Iriana Bakti
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 133 - 141
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 133 - 141
bidang kerja, Competency, Government public relations, Humas pemerintah, Kinerja, kompetensi, performance, Profesi, profession, work field
Kebutuhan pemerintah Indonesia atas Humas pemerintah tidak lagi dalam tataran wacana atau sekedar konsep secara keIlmuan, keberadaan Humas pemerintah didorong atas kebutuhan pemerintah untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh pemerintah kepada ,asyarakat guna memperoleh dukungan dan untuk menerangkan apa dan bagaimana yang dilakukan pemerintah sehingga lingkungan masyarakat dalam dan masyarakat luar percaya. sudah sejak lama pemerintah di Indonesia termasuk pemerintah daerah memiliki Humas pemerintah, bahkan khusus di lingkungan pemerintah, profesi ini tergabung dalam wadah BakoHumas. Fakta yang ada dan berkembang mengisyaratkan sekaligus mempertanyakan mengenai kinerja Humas Pemerintah selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsi kinerja Humas pemerintah khususnya Humas Pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa: pertama, kinerja Humas pemerintah lebih banyak menerimaan teguran dibanding pujian/penghargaan atas hasil kerja; kedua, pegawai di bagian Humas pemerintah sangat sedikit yang berlatar belakang pendidikan formal komunikasi, terlebih lulusan keHumasan selain itu pegawai juga jarang mendapat pendidikan non formal bidang keHumasan; ketiga, aktivitas Humas pemerintah lebih tertumpu pada kegiatan rutin berupa penyediaan informasi bagi media. Konsekuens dari temuan penelitian ini adalah perlunya pengembangan kompetensi pegawai Humas pemerintah melalui linieritas bidang kerja dan pendidikan bagi pegawai baru dan pelatihan bidang keHumasan bagi petugas yang sudah ada.
The Indonesia government’s need of Government Public Relations has not been in a discourse level or just a scientific concept, it should be reinforced by the government’s need to explain what they had done to the people to gain their supports and to inform how and what had been done so theywould be trusted by internal and external society. It has been long time that the governments of Indonesia, including local governments, has had government public relations, and even especially the government public relations officers, they are bonded in an organization called BAKOHUMAS (Coordinator Institute of Government Public Relations).Existing and developing facts have symbolizing and at the same time, questioning about the government public relations during this time. This research is aiming to describe the performance of government public relations, especially the government public relations in the cities and residences of Jawa Barat (West Java Province).To achieve its objectives, and the method used is descriptive with questionnaires distribution as data collection technique. The results show that, firstly, the government public relations officers have received more critics rather than compliments/ appreciations as their performances; secondly, there are only few public relation officers who have communication, especially public relations formal education background, and moreover, the officers have rarely got non formal training of public relations; thirdly, the government public relations activities is more focused on routine activities, such as, providing information for the media. The consequences of this unveiled condition are that there should be competency improvements for the officers through education background and working field linearity for new staffs, and training of public relations skills for the existing staffs.