Abstrak
Penyelidikan Pendahuluan Geomagnetik Untuk Bijih Besi Desa Pangkendekan , Kecamatan Limbong Kab. Luwu Utara – Provinsi Sulawesi Selatan
Ahmad Helman Hamdani
Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
andesit, anomali medan magnet, bijih besi, granodiorit., intrusi, Luwu Utara, Panyiwangan, Sepon
Pada dua daerah penelitian Daerah Panyiwangan dan Daerah Sepon, Kabupaten Luwu Utara ini terdapat potensi mineral bijih besi yang cukup potensi yang terkonsentrasi dibagian sebelah timur dan selatan daerah penelitian. Keberadaan mineral bijih besi tersebut terbatas membentuk bongkah-bongkah gosan dalam bentuk tidak teratur dan dapat dilokalisir berdasarkan hasil temuan singkapan di lapangan. Secara umum pola anomali medan magnet untuk daerah Panyiwangan berkisar antara -13 nT hingga +108 nT, sedangkan daerah Sipon berkisar antara 10 nT hingga +165 nT, hal ini ditunjukkan oleh adanya dominasi harga anomali magnet positip relatif terhadap anomali negatif yang dijumpai di hampir sebagian besar daerah penelitian. Ada hubungan yang erat dengan batuan intrusi (seperti Andesit, Granodiorit, Granit dan Breksi Andesit) muncul sebagai singkapan dan bersifat magnet-sedang sampai tinggi. Untuk mengetahui cadangan mineral bijih besi di daerah penelitian, perlu kiranya dipadukan dengan metoda geolistrik, geokimia dan bor uji guna mengetahui ketebalan batuan induknya dan kualitasnya