Abstrak
Studi Deskriptif Mengenai Intensi Untuk Pergi Ke Sekolah Dengan Menggunakan Sepeda Pada Siswa-siswa SMPN 7 Bandung
Ira Sriwulandari
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
intensi, menggunakan sepeda ke sekolah, norma subjektif, penilaian kontrol perilaku, sikap terhadap perilaku
Sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan dan isu lingkungan, beberapa program dibawah kebijakan Kota Bandung telah dilakukan. Salah satunya adalah Eco-Transportation yang diluncurkan pada tahun 2013, berkolaborasi dengan SMPN 7 Bandung yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penggunaaan sepeda ke sekolah. Namun, selama pelaksanaannya, tidak ditemukan peningkatan yang signifikan berkaitan dengan penggunaan sepeda ke sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk memahami perilaku untuk menggunakan sepeda ke sekolah oleh siswa-siswa SMPN 7 Bandung menggunakan pendekatan reasoned action yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (2005) dengan harapan dapat dengan lebih baik membimbing upaya pengimplementasian program eco-transportation. Dalam pendekatan ini, perilaku dijelaskan dalam kerangka intensi dan determinan-determinannya : sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol akan perilaku yang dirasakan individu. Sampel diambil melalui teknik non-probability quota sampling dengan jumlah 103 siswa. Kuesioner dikonstruksikan dan diadministrasikan kepada siswa-siswa pada jam sekolah. Penelitian ini menemukan bahwa intensi adalah merupakan prediktor dan kontributor yang signifikan dalam menjelaskan perilaku pergi ke sekolah menggunakan sepeda pada siswa-siswa SMPN 7 Bandung, namun nilai prediktif dan penjelasannya tidak sebesar daripada faktor lainnnya yaitu jenis kelamin dan jarak tempuh antara rumah dan sekolah. Dua faktor ini dibutktikan dapat menjadi pertimbangan yang penting untuk dapat menjelaskan dan memahami perilaku menggunakan sepeda ke sekolah dengan lebih jauh. Dalam analisis lain di penelitian ini, bagaimana siswa-siswa SMPN 7 Bandung menilai kemampuannya untuk dapat menggunakan sepeda ke sekolah adalah faktor yang paling penting yang melandasi terbentuknya intensi, dimana sikap terhadap perilaku dan tekanan sosial juga berperan dengan signifikan. Manfaat kesehatan, jarak tempuh, dan staminan fisik adalah hal yang dapat membantu meningkatkan sikap terhadap perilaku dan penilaian akan kemampuan untuk melakukan sepeda ke sekolah lebih daripada konsekuensi-konsekuensi yang berkaitan dengan isu lingkungan. Teman sebaya dan guru-guru adalah dua kelompok sosial yang memberikan kontribusi signifikan untuk dapat meningkatkan penilaian tekanan sosial yang dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi intensi untuk menggunakan sepeda ke sekolah.