Abstrak
Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur
Herlina Simanjuntak, Anita D. Anwar, Bony Wiem Lestari, Tita Husnitawati Madjid, Indun Lestari Setiono, Farid Husin
Universitas Padjadjaran, Jurnal Pengembangan Pendidikan Dan Pelayanan Kebinanan (Indonesia Journal Of Education and Midwifery Care), Volume 2 No. 5, Desember 2015, eISSN : 2442-3629, pISSN: 2407-1951
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Pengembangan Pendidikan Dan Pelayanan Kebinanan (Indonesia Journal Of Education and Midwifery Care), Volume 2 No. 5, Desember 2015, eISSN : 2442-3629, pISSN: 2407-1951
attitude, keikutsertaan kontrasepsi modern, knowledge, Konseling terstruktur, modern contraceptive participation, pengetahuan, Sikap, Structured counseling, unmet need
Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia.Faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi, rendahnya pengetahuan dan sikap negatif. Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modern.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS) unmet need setelah diberi konseling terstruktur.Penelitian ini menggunakan randomized pretestposttest measurement designwith control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang. Sampel yang terpilih dikelompokkan secara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untuk kelompok kontrol.Kelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompok kontrol diberi konseling standar.Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-Whitney.Hasil dinyatakan dalam p-value dan interval kepercayaan 95%.Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari 14 menjadi 17 (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi 79 (p<0,05). Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konseling terstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan 20 dan 7,41 (<0,05) dan median sikap 11,52 dan 3,25 (p <0,05). Simpulan penelitian ini, peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konseling standar. The number of unmet need for family planning in developing country is very high, including Indonesia. Factors related to unmet need are sociodemography, lack of knowledge and attitude. Structured contraceptive counseling may potentially increase the knowledge and attitude of contraception. So the purpose of this study is to analysed the different of knowledge improvement and attitude against woman reproductive age unmet need after being given structured counselling.This study was using a randomized pretest – posttest measurement design with control group method. We do the sampling using a stratified random sampling method to 96 respondents in Lembang. The selected sample are grouped using simple random sampling, so we get 48 person for control group and another 48 person for intervention group. We are giving the structured counseling for intervention group and give standard counseling to control group. The increased knowledge and attitude between intervention and control group was then compared using Mann-Whitney test. The result is showed with p value and degree of confidents 95%. The result of this study for the intervention group show knowledge increasing from 14 to 17 (p<0.05). Beside that there is an attitude score increase from 70 to 79 (p<0.05) . The different attitude and knowledge increase percentage after being given structured counselling between intervention and control group with knowledge median 20 and 7.41 (p<0.05) and attitude median 11.52 and 3.25 (p<0.05). The conclusion of this study show the knowledge and attitude increasing at structured counselling group is higher than standard counselling group.