Abstrak
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Rendahnya Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor
Elin Supliyani, Tita Husnitawati Madjid, Sari Puspa Dewi
Universitas Padjadjaran, Jurnal Riset Kesehatan Volume 6 No 1, April 2013, ISSN : 1979-8253
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Riset Kesehatan Volume 6 No 1, April 2013, ISSN : 1979-8253
ANC, beliefs in TBAs, distance., jarak, kepercayaan terhadap dukun beranak, knowledge, pengetahuan
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan/ ante natal care (ANC) rutin. Kunjungan ANC yang rutin dan berkesinambungan (=4 kali) dapat mengenali lebih dini suatu komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan. Kunjungan ANC =4 kali di Puskesmas Cijeruk sebesar 46,25% dari target nasional 90%. Perlu dilakukan penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC.Penelitian ini merupakan penelitian potong-silang dengan subjek 200 ibu yang bersalin pada bulan September 2012 sampai dengan Februari 2013 diambil secara multistage sampling. Data dianalisis menggunakan uji chikuadrat dan regresi-logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh 94 ibu (47%) yang melakukan kunjungan ANC <4 kali. Variabel yang terbukti berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC adalah pengetahuan (p=0,015), kepercayaan terhadap dukun beranak (p<0,001), dan jarak ke tempat pelayanan kesehatan (p=0,023). Faktor yang paling berpengaruh adalah tingginya kepercayaan terhadap dukun beranak (RP=2,783 IK=1,530-5,062). Penelitian ini menyimpulkan bahwa rendahnya kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ANC, kepercayaan yang tinggi terhadap dukun beranak, dan jarak ke tempat pelayanan kesehatan >2 km. Kepercayaan yang tinggi terhadap dukun beranak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC.
One of attempts to reduce maternal and infant mortality rate is regular and sustained antenatal care (ANC). This can detect early complication that probably occurs during pregnancy. ANC visit at Puskesmas Cijeruk in 2010 was 46,25% compared to 90% from national target. It is important to analyze factors that contribute to low ANC visit in this area. This was a cross sectional with correlative analytical design. Subjects were mother who delivered in September 2012 until February 2013, total 200 respondents using validated and reliable questionnaire. Data were analyzed using chi -square and multivariable logistic regression test. The results showed 94 mothers (47%) had antenatal visits <4x. Among dominant variables that influence the low antenatal visit were knowledge (p=0.015), beliefs in TBAs (p<0.001), and distance to the health care facility >2 km (p=0.023). The most influence factor to the low antenatal visit was strong belief in the TBAs (OR=2.783 CI=1.530-5.062). This study concludes that low antenatal visit at Puskesmas Cijeruk Bogor area affected by low knowledge about the importance of antenatal care, strong belief in the TBAs, and distance to the health care facility >2 km. Strong belief in the TBAs is the most dominant factor for this problem.