Abstrak
Peran Program Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) Dalam Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu
Dr. dr. Tita Husnitawati Madjid, SpOG(K)
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke IV HOGSI Pada tanggal 23-27 April 2011, Hotel Horizon Bandung
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke IV HOGSI Pada tanggal 23-27 April 2011, Hotel Horizon Bandung
kematian ibu dan bayi, kontrasepsi, PKBRS
Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK) rumah sakit sangat strategis memberikan kontribusi terhadap akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pelayanan yang terjangkau dan berkualitas. Kenyataannya sebagian besar kasus persalinan dan keguguran di rumah sakit yang merupakan kasus rujukan berisiko kematian, hanya 5-10% saja yang terhindar dari risiko kehamilan berikutnya dengan cara ber-KB. Metode kontrasepsi setelah persalinan dan keguguran umumnya dipilih berdasarkan riwayat penyakit, faktor anatomi, hormonal dan laktasi. Rumahsakit yang berperan sebagai pusat rujukan primer, sekunder dan tertier diwajibkan menyediakan pelayanan KIE dan konseling KB yang diarahkan pada terciptanya akseptor mantap (MOW/MOP) yang merupakan metode kontrasepsi yang efektif. Secara optimal perencanaan pelayanan kontrasepsi sebaiknya dibuat sejak pelayanan antepartum, direvisi paling lambat sebelum ibu pulang dari rumahsakit dan dilaksanakan pada 3 minggu pascasalin.