Abstrak
Optimalisasi Jejaring Komunikasi Oleh Dinas Pertanian Dalam Penyebaran Informasi Tanaman Obat Bagi Petani Tanaman Obat Di Jawa Barat
Ketua: Dr. Iriana Bakti, M.Si., Anggota: Dr. Evi Novianti, M.Si., Heru Ryanto Budiana, S.Ag., M.Si.,Centurion C. Priyatna, S.S., M.Si.
Universitas Padjadjaran, Laporan Penelitian Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Laporan Penelitian Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun 2015
Jejaring komunikasi, Karakteristik petani, kohesivitas kelompok
Tanaman obat di Indonesia sudah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan, ini merupakan warisan nenek moyang bangsa yang berlangsung turun temurun, sehingga mampu meracik berbagai ramuan tanaman obat tradisional Indonesia. Oleh karena itu, potensi sebagai penyedia berbagai jenis tanaman obat dan kemampuannya dalam meracik berbagai jenis tanaman obat menjadi berbagai jenis obat tradisional harus dipertahankan dan dikembangkan bagi kepentingan bangsa. Untuk menggalakkan tanaman obat diperlukan pembinaan oleh instansi terkait (Dina Pertanian , Dinas kesehatan, dsb.) kepada anggota masyarakat agar mereka memiliki pandangan positif terhadap tanaman obat, sehingga mereka bersedia memanfaatkan sebagai dari lahannya untuk ditanami tanaman obat. Selain itu, diperlukan juga pembentukan jaringan komunikasi diantara penggiat tanaman obat untuk membangun kesepahaman dalam membangun, memeliharan, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman obat di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui menggambarkan: (1) Karakteristik petani yang terlibat dalam Jejaring komunikasi tani tanaman obat (2) Jejaring komunikasi yang terbangun oleh anggota kelompok tani (3) kohesivitas kelompok yang terlibat dalam jejaring komunikasi tanaman obat. Hasil penelitian menunjuklcan bahwa (1) Karakteristik petani yang terlibat dalam jejaring komunikasi tanaman obat sebagian besar perempuan yang berpendidikan SD, mereka menjadi petani tanaman obat sekitar 1-2 tahun. Untuk mencari informasi memanfaatkan televisi, radio dan surat kabar. Jenis tanaman obat yang ditanam kebanyakan adalah Jahe, kunyit, dan temu lawak. Sebagian besar petani memiliki lahan di bawah 1/4 hektar. Alasan menanam tanaman obat dengan untuk memanfaatkan lahan, menambah ekonomi keluarga, untuk obat, dan mengikuti anjuran pemerintah, memanfaatkan lahan, menambah ekonomi keluarga, untuk obat,- dan mengikuti anjuran pemerintah. (2) Tingkat jejaring komunikasi yang terbangun oleh anggota kelompok tani dapat dikategorikan tinggi. (3) Tingkat kohesivitas kelompok yang terlibat dalam jejaring komunikasi dikategorikan tinggi.