Abstrak
Senyawa Antikanker Dan Antioksidan Dari Tumbuhan Garcinia Asal Jawa Barat
Dr. Darwati, Dra. Glorida P. Supriyatna, MS
Universitas Padjadjaran, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
antioksidan, Senyawa Antikanker, Tumbuhan Garcinia
Sebagaimana diketahui senyawa antikanker dan antioksidan masih tetap merupakan prioritas penelitian, mengingat penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua seatelah penyakit kardiovasculer. Kanker diantaranya ditimbulkan oleh radikal bebas yang secara alami dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Dengan demikian penelitian pengembangan pencarian senyawa antikanker dan antioksidan masih sangat menarik karena terbatasnya obat-obatan dan meningkatnya jenis penyaki kanker. Pecarian senyawa antikanker dan antioksidan dari tumbuhan genus Garcinia asal Jawa Barat yang digunakan sebagai obat tradisional. Selanjutnya tehadap fraksi /senyawa aktif yang diisolasi akan dikembangkan menjadi fitofarmaka atau modifikasi struktur kimia lead compound menuju senyawa unggulan yang lebih poten. Penemuan senyawa alami yang memiliki bioaktivitas tertentu dapat dijadikan sebagai lead compound atau sebagai senyawa penanda dalam formulasi penyediaan obat herbal terstandar. Suatu bahan tumbuhan dapat bermanfaat sebagai obat jika tumbuhan tersebut memenuhi syarat mutu, efikasi, dan keamanan yang jelas. Ketiga syarat tersebut perlu dibuktikan melalui berbagai pengujian secara praklinis yang kemudian dapat dilanjutkan dengan pengujian tahap klinis, sehingga bisa dijadikan mitra dalam pengobatan modern. Penelitian pada Tahun I : Dari kulit batang G. cymosa, G. xanthochymus, G. nigrolineata, G. celebica, dan G. cornea telah diperoleh delapan senyawa murni masing-masing yaitu morelloflavon (1), asam 3-beta-hydroxy-5glutinen-28-oat (2) (dari G. cymosa), isosantosimol (3) (dari G. xanthochymus), 1,7dihidroksi-3-metoksi-4-(3-metilbut-2-enil),6’,6’-dimetil-pirano (2’ , 3’ : 5,6) santon (4), nigrolineasanton H (5) (dari G. nigrolineata), fridelin (6) (dari G. celebica), asam 3-okso23-hidroksisikloart-24-en-26-oat (7) dan (-)-epikatekin (8) ( dari G. cornea). Hasil uji aktivitas toksisitas dan antioksidan menunjukkan bahwa senyawa 1, 3, dan 8 menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi, bahkan aktivitas antioksidannya dua kali lebih tinggi dibandingkan senyawa antioksidan standar asam askorbat, -tokoferol dan BHA. Penelitian pada Tahun II: Telah dilakukan uji aktivitas antikanker terhadap senyawa murni potensial (morelloflavon (1), isosantosimol (3), dan senyawa 8) yang dilakukan dengan metode sulforhodamin B (SRB) terhadap sel kanker payudara T47D. Aktivitas antikanker diketahui berhubungan erat pula dengan aktivitas antioksidan. Pada penelitian telah dilakukan ini aktivitas antioksidan diarahkan pada penghambatan oksidasi low density lipoprotein (LDL) mencit putih. Penyakit jantung koroner berkaitan dengan peningkatan kadar LDL yang disebabkan oleh radikal bebas turunan oksigen reaktif yang dapat dihambat oleh zat antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan terhadap tumbuhan Garcinia asal Jawa Barat yang terpilih yaitu ekstrak etil asetat G. cymosa (yang mengandung senyawa 1), Terhadap ekstrak tumbuhan tersebut diuji aktivitasnya terhadap penghambatan oksidasi LDL plasma darah mencit putih. Ekstrak tumbuhan terpilih yang mengandung senyawa penanda, dapat dikembangkan sebagai obat herbal terstandar melalui uji praklinik dan standarisasi bahan baku.