Abstrak
Kombinasi Terapi Denyut Metilprednisolon Dengan Metilprednisolon Oral Pada Penderita Pemfigus Vulgaris
Helena Eka Putri, Inneke Irmayanti Halim Ekaputri, Oki Suwarsa, Hartati Purbo Dharmadji, Endang Sutedja
Universitas Padjadjaran, PT. ITA Surakarta, Buku Makalah Lengkap I : Pertemuan Ilmiah Tahunan XII Perdoski : Skin Tumor, Cosmetic and Aesthetical Approaches, 2012, ISBN : 9-799791-035810,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, PT. ITA Surakarta, Buku Makalah Lengkap I : Pertemuan Ilmiah Tahunan XII Perdoski : Skin Tumor, Cosmetic and Aesthetical Approaches, 2012, ISBN : 9-799791-035810,
corticosteroid, dosis denyut, kortikosteroid, Pemfigus vulgaris, pemphigus vulgaris, pulse dose
Latar Belakang: Terapi denyut kortikosteroid adalah pemberian kortikosteroid intravena dosis tinggi. Penggunaan terapi denyut saat ini berkembang pada berbagai penyakit autoimun, diantaranya pemfigus vulgaris (PV). Pemberian kortikosteroid dosis denyut diharapkan dapat meningkatkan efek terapetik dan mengurangi efek samping penggunaan sistemik jangka panjang. Kasus: Dilaporkan satu kasus PV pada wanita berusia 41 tahun. Pasien berobat ke RSUP Dr. Hasan Sadikin dengan keluhan utama lecet dan keropeng berwarna hitam yang terasa perih pada hampir seluruh tubuh. Lesi kulit berupa erosi, ekskoriasi, krusta sanguinolenta, krusta serosa dan makula hiperpigmentasi pada hampir seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan dan telapak kaki. Pada perawatan hari ke-11 diberikan terapi denyut metilprednisolon 1000 mg dalam 100 cc dekstrosa 5%, selama dua jam, dan diberikan tiga hari berturut -turut. Setelah pemberian dosis denyut, terapi dilanjutkan dengan metilprednisolon per oral 48mg/hari ~ 1mg/KgBB prednison. Perbaikan lesi kulit didapatkan pada hari ke 3 pemberian terapi denyut berupa berkurangnya erosi dan krusta sanguinolenta , dan tidak didapatkannya lesi baru. Diskusi: Pada pemberian terapi denyut didapatkan efektifitas yang lebih baik dan efek samping kortikosteroid yang lebih rendah, sehingga pemberian terapi denyut kortikosteroid merupakan terapi alternatif yang sangat baik pada kasus PV berat.
Background: Pulse dose corticosteroid is an administration of mega dose corticosteroid intravenously.Currently, pulse dose therapy has been developed as alternative therapy for various autoimmune diseases, including pemphigus vulgaris (PV). Pulse dose was given to enhance its therapeutic effects and decrease sideeffects from long-term corticosteroid administration. Case: A case of PV in a 41-year-old female was reported. Patient came to Dr. Hasan Sadikin Hospital with chiefcomplaint of erosions and black colored crusts that felt painful over almost the entire body. From the clinical findings there were erosion, excoriation, hemorrhagic crusts, serous crusts, and hyperpigmented macules onalmost the entire body except on both palms and soles. On 11th day of hospitalization, pulse dose of 1000 mgmethylprednisolone in 100 cc of 5% dextrose was administered for 2 hours in 3 consecutive days. After 3 days of administration, therapy was continued with oral methylprednisolone 48mg/day ~ 1mg/KgBW prednisone.Improvement of skin lesion was seen on the 3rd day pulse dose administration, marked with decreased of erosionand hemorrhagic crust, and no new lesion found. Discussion: Stronger efficacy and lower in steroid-induced-side effects had been noticed in pulse doseadministration. Hence, pulse dose corticosteroid is en excellent alternative therapy for severe PV cases.