Abstrak
Evaluasi Stratigrafi Batuan Karbonat Pada Cekungan Jawa Barat Utara
Moehammad Ali Jambak, Ildrem Syafri, Vijaya Isnaniawardhani
Universitas Padjadjaran, Buletin Ilmiah Mineral Dan Energi MINDAGI Vol. 7 No. 1 Januari 2014
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Buletin Ilmiah Mineral Dan Energi MINDAGI Vol. 7 No. 1 Januari 2014
batuan karbonat, Cekungan Jawa Barat Utara, Formasi Cibulakan, stratigrafi
Penamaan suatu batuan yang tidak tepat pada batuan karbonat berumur Miosen di Cekungan Jawa Barat Utara, seperti penyebutan Formasi Baturaja atau ekivalen Baturaja perlu dikaji ulang. Penamaan formasi disesuaikan dengan Sandi Stratigrafi Indonesia 1996, bertujuan dapat dimanfaatkan sebagai acuan yang dipakai bagi akademisi dan penggiat eksplorasi pada pengembangan lapangan minyak dan gas di Cekungan Jawa Bara Utara. Lokasi penelitian berada di daerah Cekungan Jawa Barat Utara, cekungan ini memanjang dari wilayah Tangerang di bagian barat hingga daerah Cirebon di bagian Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder, berupa kepustakaan penelitian terdahulu terutama untuk data geologi bawah permukaan, untuk data primer, berupa data singkapan batuan juga digunakan sebagai pengecekan atas formasi batuan karbonat yang tersingkap. Untuk batuan karbonat yang berumur Miosen Bawah dan Miosen Tengah tidak ada yang tersingkap di permukaan, sehingga penamaan formasi hanya berdasarkan data bawah permukaan dan sering digunakan penamaan formasi dari lokasi cekungan yang berbeda, sebagai contoh adalah Formasi Baturaja pada Cekungan Sumatera Selatan untuk batuan karbonat berumur Miosen Bawah pada Cekungan Jawa Barat Utara, sedangkan penamaan batuan karbonat berumur Miosen Tengah yang juga tidak tersingkap, kalangan industri menggunakan nama sendiri, seperti Mid-Main Carbonate ataupun menggunakan zona seismik, seperti Z-16, Z-14 dan Z-12. Semua penamaan yang disebutkan di atas tidak sesuai dengan kaidah Sandi Stratigrafi Indonesia 1996. Kedudukan stratigrafi batuan karbonat di Cekungan Jawa Barat Utara dari tua ke muda adalah satuan batuan karbonat berumur Miosen Awal di beberapa penelitian disebutkan adalah Formasi Cibulakan bagian tengah, selanjutnya untuk satuan batuan karbonat yang berumur Miosen Tengah disebut sebagai Formasi Cibulakan Atas dan satuan batuan karbonat berumur Miosen Atas disebut sebagai Formasi Parigi. Secara lateral terjadi peribahan fasies yang cukup signifikan pada batuan karbonat yang berumur Miosen Tengah, dimana batuan karbonat berubah fasies menjadi endapan sedimen klastika, sedangkan pada Formasi Cibulakan bagian Tengah dan Formasi Parigi batuan karbonat menerus secara lateral di Cekungan Jawa Barat Utara. Perlu imbauan kembali penamaan formasi tidak menggunakan penamaan dari cekungan yang berbeda, bila tidak terdapat singkapan tipe lokasi formasi penamaan dapat menggunakan penamaan resmi bawah permukaan dengan mengikuti syarat-syarat Sandi Stratigrafi Indonesia 1996. Penggunaan nama formasi yang bersifat terbatas pada perusahaan (zona seismik) hendaknya mengikuti kaidahkaidah kronosratigrafi, agar dapat diikuti oleh penelitian di perguruan tinggi maupun instansi lain. Batasan cekungan, kerangka tektonik, sistem sedimentasi dan kronostratigrafi merupakan faktor penting dalam penentuan batas-batas penamaan formasi stratigrafi untuk menghindari penggunaan nama atau nomor yang sama untuk lapisan dan sekuen yang berbeda, juga diperlukan marker kronostratigrafi yang bersifat regional dalam satu cekungan untuk mengatur dan mengarahkan penamaan atau urutan Sekuen Stratigrafi.