Abstrak
Faktor -faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMK Asadathul Abadiyah Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi (Factors Assosiated With The Incidence Of With Anemia In Female Adolescent In SMK Asadathul Abadiyah Muara Gembong Subdistrict Bekasi District)
Dra. Sri Astuti, M.Kes.,Ari Ira Susanti, SST,M.Keb., Dini Saraswati Handayani, SST, MKM
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
anemia, factor, knowledge, pengetahuan, remaja putri, young women
Anemia pada remaja masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya di atas 20%. Survei yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 menyatakan bahwa penderita anemia pada umur 15 – 24 tahun sebesar 18,4%. Apabila dikelompokan dalam kategori jenis kelamin laki-laki yang mengalami anemia sebesar 18,4% dan perempuan sebesar 23,9%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor -faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Asadathul Abadyah Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di desa Jayasakti Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi, sampel adalah semua populasi sebanyak 74 responden. Waktu penelitian tanggal 14 Agustus sd 15 September 2017. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil pemeriksaan kadar Hb dan penyuluhan kesehatan pada remaja putri tentang anemia yang diambil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka Supercamp Universitas Padjadjaran di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Analisis yang digunakan dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian terdapat hubungan faktor umur, pendidikan ibu, pekerjaan ayah dan pengetahuan remaja tentang anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan nilai p 0,000 (p<0,001). Simpulan penelitian bahwa umur remaja putri, pendidikan ibu, pekerjaan ayah dan pengetahuan remaja putri tentang anemia berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri Anemia in adolescents is still a public health problem, as its prevalence is above 20%. Surveys conducted by Basic Health Research (RISKESDAS) in 2013 stated that anemia patients aged 15-24 years was 18.4%. When grouped in the category of male gender who experienced anemia was 18.4% and women were 23.9%. The purpose of this research is to know the factors assosiated with the incidence of anemia in female adolescent at SMK Asadathul Abadyah Muara Gembong Sub-district of Bekasi District. The method that used in this research is analytical with cross sectional approach. The population is a student of Vocational High School (SMK) in Jayasakti Village, Muara Gembong Sub-district, Bekasi District, the sample is all population of 74 respondents. The time of the research is August 14th until 15th September 2017. The data used is secondary data of Hb level examination and health counseling on young women about anemia taken from the implementation of community service in the framework of Supercamp Universitas Padjadjaran in Muara Gembong Sub-district, Bekasi District. The analysis used with the Wilcoxon test. The result of this study showed age factor, maternal education, father's job and knowledge about anemia relate to occurrence of anemia in adolescent female with p value 0,000 (p <0.001). The conclusion of the study that the age factor, maternal education, father's job and knowledge about anemia is associated with the incidence of anemia in young women.