Abstrak
Upaya Menurunkan Kematian Massal Ikan Dalam Karamba Jaring Apung Di Waduk Cirata Melalui Aerasi Lapisan Epilimnetik Dan Hipolimnetik (The Effort In Decreasing Fish Mass Mortality In Floating Net Cages Through Epilimnetic And Hypolimnetic Aeration)
Zahidah Hasan, Isni Nurruhwati, Henhen Suherman
Universitas Padjadjaran, Prosiding KOnferensi Nasional Danau Indonesia I, Pengelolaan Danau Dan Antisipasi Perubahan Iklim, Bali 13-15 Agustus 2009
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding KOnferensi Nasional Danau Indonesia I, Pengelolaan Danau Dan Antisipasi Perubahan Iklim, Bali 13-15 Agustus 2009
aerasi, aeration, Cirata, epilimnetic, epilimnetik, FNCA, hipolimnetik, hypolimnetic, KJA
Kematian massal ikan dalam karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata masih menjadi salah satu masalah yang perlu dicarikan solusinya. Upaya untuk menurunkan kematian massal tersebut dapat dilakukakan melalui bebarapa cara salah satunya adalah dengan memberikan aerasi terhadap lapisan epilimnetik, yang merupakan lapisan tempat KJA dipasang, serta aerasi lapisan hipolimnetik, yang memiliki potensi mematikan ikan jika terjadi umbalan. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian aerasi lapisan epilimnetik dengan menggunakan kompresor dengan kapasitas 8 kg/cm2 dengan lama aerasi 2,3,4 dan 8 jam berturut-turut mampu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut, menurunkan nilai BOD dan konsentrasi ammonia. Perubahan konsentrasi oksigen terlarut berturut-turut menjadi 5.15 mg/L, 5.47 mg/L, 5.58 mg/l dan 6.65 mg/L dari konsentrasi awal sebelum aerasi sebesar 4.74 mg/L. Nilai BOD berubah berturut-turut menjadi 11.77 mg/L, 10.87 mg/L, dan 10.87 mg/L dari nilai sebelum aerasi sebesar 12.15 mg/L. Sedangkan konsentrasi ammonia menurun berturut-turut menjadi 0.036 mg/L, 0.034 mg/L, 0.024 mg/L dan 0.018 mg/L, dari konsentrasi sebelum aerasi 0.052 mg/L. Sementara itu pemberian aerasi lapisan hipolimnetik tidak berhasil meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut, menurunkan nilai BOD dan ammonia, tapi berhasil meningkatkan konsentrasi sulfat dan nitrat. Peningkatan sulfat berturut-turut menjadi 23.87 mg/L, dan 27.16 mg/L dari nilai sebelum aerasi 17.93 mg/L. Sedangkan konsentrasi nitrat meningkat menjadi 0.814 mg/L dan 0.821 mg/L dari nilai sebelum aerasi 0.66 mg/L, masing-masing setelah diaerasi selama 4 jam dan 8 jam. Angka pH dan konsentrasi CO2 tidak mengalami perubahan yang signifikan, baik di lapisan epilimnetik dan hipolimnetik. Rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini adalah aerasi di epilimnetik sekurang-kurangnya 3 jam, sedangkan untuk aerasi hipolimnetik perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kompresor dengan kapasitas minimal 12 kg/cm2.
Mass mortality of fishes in floating net cages in Cirata Reservoir is still big problem. There are several methods to solved that problem, one of that is aeration, both epilimnetic and hypolimnetic waters. The result of the research showed that epilimnetic waters aeration of 2, 3,4 and 8 hours raised Dissolved Oxygen (DO) consentration up to 5.15 mg/L, 5.47 mg/L, 5.58 mg/l and 6.65 mg/L repectively from based consentration of 4.74 mg/L. Biochemical Oxygen Demand (BOD) decresed up to 11.77 mg/L, 10.87 mg/L, and 10.87 mg/L from based consentration of 12.15 mg/L. Meanwhile ammonia consentration decreased up to 0.036 mg/L, 0.034 mg/L, 0.024 mg/L and 0.018 mg/L, respectively from based consentration of 0.052 mg/L. On the other hand hypolimnetic waters aeration couldn’t raised DO and decreased BOD and ammonia consentration, but successful in raised nitrate dan sulfate consentration. Sulfate consentration raised up to 23.87 mg/L, and 27.16 mg/L from based consentration of 17.93 mg/L, nitrate consentration raised up to 0.814 mg/L and 0.821 mg/L from based consentration of 0.66 mg/L, after aeration of 4 and 8 hours respectively. Both epilimnetic and hypolimnetic waters aeration culdn’t affected pH values and Carbondioxide (CO2) consentration. Epilimnetic waters aeration at least 3 hours is recommended, Future research is needed in hypolimnetic waters aeration use bigger air compressor capacity of 12 kg/cm2.