Abstrak
Pengaruh Job Insecurity Terhadap Motivasi Kerja
Nisya Nurul, Yus Nugraha, dan Nurul Ynuarti
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
job insecurity, karyawan sales, motivasi kerja, sales employees, work motivation
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa dengan konsep sebagai indoor theme park. Sebagai sebuah perusahaan profit, salah satu indikator keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari meningkatnya profit. Karyawan sales yang berada di bawah naungan Divisi Bisnis memiliki peranan penting dalam laju bisnis PT. X diman amereka memiliki tugas untuk mencari pengunjung dan melakukan strategi bisnis yang lainnya. Adanya penurunan kondisi perusahaan menimbulkan berbagai dampak, seperti peningkatan beban kerja bagi karyawan sales, downsizing, perubahan reward system, dan lain-lain. Kondisi tersebut menimbulkan berbagai rekasi dan persepsi dari karyawan sales, salah satunyaadalah job insecurity. Karyawan yang memiliki kondisi job insecurity akan cenderung fokus pada kondisii nsecurenya tersebut sehingga akan memengaruhi dorongannyadalam mencapai tujuan kerja yang muncul sebagai motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh job insecurity terhadap motivasi kerja pada karyawan sales di Divisi Bisnis PT. X. Pengumpulan data mengacu pada kuesioner job insecurity scale (JIS) dari Ashford (1989). Sementara alat ukur motivasi mengacu pada teori goal setting (Locke, 1997). Penelitian ini dilakukan kepada 43 orang karyawan sales bagian pelaksana dengan teknik total sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Regresi Linier dan bantuan Structure Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS) untuk menjelaskan proses motivasikerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari job insecurity terhadap motivasi kerja yang ditunjukkan dengan lebih banyak karyawan sales yang memiliki job insecurity tinggi dan motivasi kerja yang rendah. Hasil dari motivasi kerja dapat dilihat berdasarkan perolehan bonus dari karyawan sales sebagai salah satu indikator keberhasilan kerjanya. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi motivasi kerja pada karyawan sales pada setiap kategori pencapaian kerja. Penting adanya tindak lanjut intervensi. Terdapat dua rancangan intervensi, yaitu training yang ditujukan untuk meningkatkan motivasi kerja dan group counselling yang ditujukan untuk melemahkan persepsi job insecurity
Company X is a service company that has indoor theme park as the theme. As a profit company, an indicator that shows its success is increasing profits. Sales employees that are under Business Division have importants roles in the business process of Company X, which are attracting visitors and doing other business strategies. A drop in the company condition can cause various impacts, such as increasing workloads of sales employees, downsizing, a change in reward system, etc. Those conditions give various reactions and perceptions from the sales employees, one of them is job insecurity. Employees with job insecurity tend to focus on their insecurity and it will also affect their motivation in achieving their work goals, that is known as work motivation. This research is aimed to see the impact of job insecurity to work motivation on sales employees in Business Divission, Company X. The datas refer to Job Insecurity Scale (JIS) from Ashford (1989), while the work motivation datas refer to Goal Setting Theory from Locke (1997). This research was done to 43 sales employees using total samping. Hypothesis testing was done by using Linear Regression, also Structure Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS) to explain the motivation processes. The results show that there is a significant impact of job insecurity to work motivation, with more sales employees that show high job insecurity and low work motivation. The work motivations result can be seen from the bonus that the employees get, as an indicator of the success of their works. The results show that there is a different condition of work motivation for each category of the employees’ work achievement. To increase the work motivation an intervention is needed. There are two intervention designs, which are training for increasing the work motivation, and also counselling for reducing their job insecurities.