Abstrak
Pemeriksaan Fungsi Ginjal Pada Penyakit Ginjal Emergensi
Nanan Sekarwana
Universitas Padjadjaran, Sari Pediatri,Vol. 14, (Suppl 1), Oktober 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Sari Pediatri,Vol. 14, (Suppl 1), Oktober 2012
acute kidney injury, Anak, emergensi, uji fungsi ginjal
Penyaldt ginjal emergensi merupakan penyakit ginjal yang memerlukan intervensi segera. Keterlambatan tata laksana dapat menyebabkan hasil buruk. Acute kidney injury (AKI) dan penyakit ginjal kronis eksaserbasi akut (acute on chronic kidney diseaselCKD) merupakan penyakit ginjal emergensi yang sering dijumpai pada anak dengan insidens antara 5% pasien rawat map hingga 30%-50% penderita di ruang intensif. Insidens cahap akhir CKD yaitu end state of renal disease (ESRD) diperkirakan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan. Identifikasi dini AKI dan CKD merupakan merupakan proses vital untuk mencegah progresivitas menjadi ESRD. Hingga saat mi, metode klirens tetap menjadi baku emas penentuan fungsi ginjal dan belum ada yang menggantikan inulin. Pemeriksaan inulin dan ioheksol tidak praktis, sulk, mahal, dan tidak tersedia bebas. Walaupun pemeriksaan laju filtrasi glomerulus (LFG) berdasarkan klirens urea dan kreatininrelatif murah, namun pemeriksaan mi selain cukup sulk juga memiliki faktor bias yang tinggi, sehingga tidak cocok untuk penyakit ginjal emergensi. Pada kondisi emergensi, estimasi LFG berdasarkan formula Schwartz masih memegang peranan utama dan cukup strategis dengan penekanan bahwa hasilnya tidak menggambarkan fungsi ginjal sebenarnya bahkan gangguan ginjal yang terjadi sesungguhnya jauh lebih berat. Beragam biomarker baru dilaporkan dapat menunjukkan adanya kerusakan ginjal secara dini namun dengan berbagai keterbatasan dan belum dapat diaplikasikan pada kondisi emergensi.