Abstrak
Serum Otologus dan human Epidermal Growth Factor (hEGF) Mempercepat Proliferasi dan Migrasi Keratinosit pada Proses Re-Epitelisasi
Syennie Sari Agung, Iman Permana Maksum, Toto Subroto
Universitas Padjadjaran, Majalah Kedokteran Bandung, Volume 48 No. 4, Desember 2016, pISSN: 0126-074X; eISSN: 2338-6223; https://dx.doi.org/10.15395/mkb.v48n4.911
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Majalah Kedokteran Bandung, Volume 48 No. 4, Desember 2016, pISSN: 0126-074X; eISSN: 2338-6223; https://dx.doi.org/10.15395/mkb.v48n4.911
autologous serum, hEGF, proliferasi dan migrasi, proliferation and migration, re-epitelisasi, re-epithelialization, serum otologus
Penggunaan serum otologus merupakan pendekatan terapeutik yang direkomendasikan untuk mengobati beberapa jenis penyakit yang bersifat kronis, menahun bahkan dapat bertahan seumur hidup. Serum otologus mengandung epidermal growth factor (EGF) yang dapat menstimulasi proses migrasi dan proliferasi keratinosit pada proses re-epitelisasi dalam penyembuhan luka. Penambahan hEGF pada serum otologus dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Pengujian aktivitas dilakukan dengan mengukur proliferasi dan migrasi sel keratinosit menggunakan cell line HaCaT. Proliferasi sel diukur dengan metode Water Soluble Tetrazolium-8 (WST-8) dan migrasi sel diukur dengan metode Scratch Assay. Variasi konsentrasi hEGF yang ditambahkan adalah 0,5; 1; 5; 10; 25 dan 50 ng/mL. Terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil proliferasi sel HaCaT yang ditambahkan hEGF dan konsentrasi optimal pada penambahan hEGF 25 ng/mL (p<0,05), sedangkan penambahan variasi konsentrasi hEGF pada serum otologus tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap proliferasi sel HaCaT (p>0,05). Penambahan hEGF pada serum otologus terlihat peranannya dalam mempercepat laju migrasi sel. Dalam waktu 18 jam, persentasi migrasi sel HaCaT yang diberikan hEGF dan serum otologus adalah 55–70% kemudian menjadi 65–80% dalam waktu 24 jam, sedangkan yang diberikan hEGF saja 25–45% dan dalam waktu 24 jam meningkat menjadi 35-70%.
Autologous serum is used as a therapeutic approach recommended to treat certain types of chronic diseases that can even last a lifetime. Autologous serum contains Epidermal Growth Factor (EGF), which can stimulate the migration and proliferation of keratinocytes in the re-epithelialization process in wound healing. The addition of hEGF on autologous serum is a part of efforts to accelerate the wound healing process. Tests were performed by measuring proliferation and migration activities of keratinocytes cells using HaCaT cell line. The cell proliferation was measured using Water Soluble Tetrazolium-8 (WST-8) method while the cell migration was measured using Scratch Assay method. Variations in the concentration of hEGF added were 0.5, 1, 5, 10, 25, and 50 ng / mL. There were significant differences in the results of cell proliferation in hEGF-added HaCaTcells and the optimum concentration was seen in 25 ng/mL hEGF group (p <0.05). On the contrary, the addition of various concentrations of hEGF in autologous serum resulted in no significant difference in HaCaT cell proliferation (p>0, 05). The addition of hEGF and autologous serum showed a visible role in accelerating the pace of cell migration. Within 18 hours, the percentage of cell migration in HaCaT cells added by hEGF and autologous serum reaches 55-70% and then 65-80% within 24 hours while HaCaT cells that receive hEGF only only reaches 25-45% cell migration which increases to 35-70% within 24 hours.