Abstrak
Komposisi Asam Lemak Ikan Tongkol, Layur, Dan Tenggiri Dari Pameungpeuk, Garut
Rusky I. Pratama , M. Yusuf Awaluddin, Safri Ishmayana
Universitas Padjadjaran, Jurnal Akuatika Volume II Nomor 2/September 2011, ISSN 0853-2523
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Akuatika Volume II Nomor 2/September 2011, ISSN 0853-2523
asam lemak, dan MUFA, EPA, fatty acid, ikan taut, marine fish, MUFA, PUFA
Asam lemak ikan taut telah menarik banyak perhatian karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Sifat tersebut berkaitan dengan asam lemak tak jenuh majemuk co-3. Sampai saat ini, belum ada data yang lengkap mengenai komposisi asam lemak dalam ikan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan komposisi asam lemak dari ikan layur, tenggiri dan tongkol dari Pameungpeuk, Garut. Sampel ikan disimpan dalam kontak pendingin, kemudian dikeringkan pada suhu 50°C selama 48 jam. Kandungan lipid dan sampel yang sudah dikeringkan diekstraksi dengan metode Soxhlet menggunakan n-hcksan sebagai pengekstrak. Lipid yang diperoleh kemudian diderivatisasi menggunakan metanol dengan asam klorida sebagai katalis. Ester yang dihasilkan kemudian dianalsis menggunakan kromatografi gas-spektroskopi massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komposisi asam lemak dan ketiga sampel ikan yang telah ditentukan berbeda-beda. Hal ini tergantung pada species, makanan yang tersedia, dan faktor lain. Komposisi asam lemak tak jenuh paling tinggi tcrdapat pada ikan layur, sedangkan asam lemak jenuh paling banyak terdapat pada ikan tongkol.Kadar EPA tertinggi tcrdapat pada ikan layur, meskipun persentase asam lemak ini paling rendah jika dibandingkan persentase esam lemak yang sama pada ikan lain.
Fatty acid from marine fish attracts many interests because of its function to prevent various diseases. This property is related to co-3 polyunsaturated fatty acid content (PUFA). Until recently, there is no complete database regarding the composition of fatty acid in fish. The objective of this research is to investigate fatty acid composition of layur, tenggiri and tongkol fish from Pameungpeuk, Garut. The samples was stored in a cool box, and then dried on 50°C for 48 hours. Lipid content was then extracted using Soxhlet method using n-hexane as extractor. The isolated lipid was then derivatised by methanol using hydrochloric acid as catalyst. The resulting ester, were then analyzed using gas chromatography-mass spectroscopy method. The result of our research showed that fatty acid content may vary among the sample tested. In general, there are about six to seven fatty acid found in each fish, they are C14:0, C16:0, C18:0, C20:0, C22:0, C16:1 e, C18:1 e, C24:1 AI’, C18:2 A9’I2, C20:4 A5.8,11,14, C20:5 A5.8.11,14,I7. The unsaturated fatty acid percentage of layur fish (85.26%) is higher then in tenggiri (41.09%) and tongkol (38.21%). However, the percentage of EPA (C20:5 A5.” 1.’4.17) is lower in layur fish, although the EPA content is the highest. From the results, we conclude that fatty acid content may vary among fishes, depends on species, food availability and other factors. Among the sample tested, layur has the highest EPA content although the percentage of the fatty acid is the lowest among other fishes tested.