Abstrak
Rancangan Modul Pelatihan Keterampilan Pengungkapan Status HIV Kepada Anak Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pada Ibu Dengan HIV Positif
Bagus Ari Nugraha Suela, S.Psi, Aulia Iskandarsyah, Ph.D, Aris Budi Utomo, M.Si
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
anak dengan HIV, child with HIV, Disclosure, efikasi diri, HIV, pelatihan, self-efficacy, Training
Sebagian besar anak di bawah usia sepuluh tahun yang terinfeksi HIV tertular dari ibunya. Penularan dapat terjadi dalam kandungan, waktu melahirkan atau melalui menyusui (Yayasan Spiritia, 2007). Menyampaikan status HIV kepada anak memunculkan perasaan bersalah dalam diri ibu, ketakutan akan penolakan dari anak, serta menyebabkan ibu menjadi enggan untuk melakukan penyampaian kepada anak tentang status infeksi HIV anak tersebut (Desclaux & Alfieri, 2013). Dalam membuat keputusan untuk melakukan penyampaian, seseorang akan melakukan pertimbangan terkait resiko yang akan mereka terima ketika memberikan informasi tersebut, melakukan penilaian terhadap orang yang akan diberikan informasi, sampai pada mengukur kemampuan mereka dalam menyampaikan informasi tersebut. Melihat fenomena tersebut, maka penting dirancang sebuah pelatihan agar bisa mengakomodasi kebutuhan ibu serta mampu meningkatkan kepercayaan diri orangtua akan kemampuannya dalam melakukan penyampaian. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahapan pertama adalah studi perancangan modul dengan menggunakan protocol SPIKES (Setting, Perception, Invitation, Knowledge, Emotion, Strategy) oleh Buckman (1992). Kegiatan tersebut kemudian dikemas dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan model four stages of group facilitation oleh Harris & Ward (1999) dan dievaluasi menggunakan 4 level evaluasi program oleh Kirkpatcik & Kirkpatrick (2007). Tahapan kedua adalah studi implementasi penelitian, dimana desain yang adalah mixed methods: concurrent nested embedded design. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 ibu positif HIV dengan anak positif HIV berusia 9-12 tahun. Pelatihan ini dikemas dalam 4 sesi. Alat ukur yang digunakan berupa Reaction Sheets, GSES-12, kuisioner alasan pengungkapan, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan pengayaan dari data observasi dan wawancara. Hasil rancangan dan uji coba penelitian menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan pengungkapan mendapatkan hasil yang positif pada level Reaction dimana partisipan merasa relevansi dan manfaat pelatihan ini sangat sesuai bagi permasalahannya dan pengukuran Learning menyatakan bahwa instruktur berhasil menyampaikan objektif pembelajaran, sehingga partisipan memperoleh pengetahuan baru mengenai topik ini. Akan tetapi, perubahan pada level Behaviour dinilai belum muncul. Pengembangan modul diarahkan kepada aspek teknikal dan rencana pengukuran. Pengukuran pada level Behaviour sebaiknya diarahkan pada pengukuran jangka panjang dengan tingkatan yang disesuaikan dengan pencapaian ibu dalam menyampaikan.
Most children under the age of ten who are infected with HIV are infected from their mothers. Transmission can occur in pregnancy, delivery time or through breastfeeding (Yayasan Spiritia, 2007). Disclosing a child’s HIV status raises feelings of guilt in the mother, fear of rejection from the child, and causes the mother to be reluctant to disclose the child’s HIV infection status (Desclaux & Alfieri, 2013). In making a decision to disclosure, a person will consider the risks they will receive when giving the information, assessing the person to be informed, and measuring their ability to deliver the information. Based on this phenomenon, it is important to design a training in order to accommodate the needs of mothers and able to increase parental confidence in the ability to do disclosure. This study consists of 2 stages. The first step is the study of module design using SPIKES protocol (Setting, Perception, Invitation, Knowledge, Emotion, and Strategy) by Buckman (1992). The activity was then packaged in training using the four stages of group facilitation model by Harris & Ward (1999) and evaluated using four levels of program evaluation by Kirkpatcik & Kirkpatrick (2007). The second stage is a implementation study, where the design used was mixed methods: concurrent nested embedded design. Participant were 4 HIV positive mothers with HIV-positive children aged 9-12 years. The training is packed in 4 sessions. The measuring instruments used are Reaction Sheets, GSES-12, discosure reason questionnaire, interviews, and observation. Data analysis used descriptive statistics with enrichment from observation and interview data. Findings from design and trial show that the delivery of skills training gets a positive outcome at the Reaction level where participants feel the relevance and benefits of the training and appropriate for the problem and the measurement of Learning states that the instructor successfully delivering learning objectives so that participants gain new knowledge on this topic. However, changes in the level of Behavior have not yet appeared. The development of modules is directed to technical aspects and measurement plans. Measurements at Behavior level should be aimed at long-term measurements with levels adjusted for mothers plan in disclosure.