Abstrak
Pengaruh Pemberian Senyawa C30 Sterol Yang Diisolasi Dari Daun Clerodendron Serratum Terhadap Kualitas Sperma Mus Musculus Secara In Vivo
Euis Julaeha, Desak Made Malini, Ovanita Sri Sondang
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 4 Juli 2013, Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta Peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 4 Juli 2013, Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta Peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan
Antifertilitas, antifertility, C30 sterol, Clerodendron seratum, Mus musculus, Senggugu
Telah ditemukan suatu senyawa dari daun senggugu (Clerodendron seratum) yang dapat menurunkan kualitas sperma secara in vitro, yaitu 22E,24E-24-n-propil-kholest-7,22-dien-3B-ol (C30 sterol, C30H50O). Pada penelitian ini diamati pengaruh pemberian senyawa tersebut terhadap kualitas sperma Mus musculus secara in vivo. Uji aktivitas dilakukan dengan memberikan sampel secara oral pada dosis 125 mg/kg bb/hari selama 28 hari. Kualitas sperma dievaluasi dengan menentukan parameter motilitas, viabilitas, dan abnormalitas sperma. Hasilnya menunjukkan setelah dibandingkan dengan kontrol terjadi penurunan motilitas dan viabilitas, dan kenaikkan abnormalitas sperma berturut-turut sebesar 13,5%, 846%, dan 271%.
Has found a compound from the leaves of senggugu (Clerodendron seratum)that can reduce the quality of sperm in vitro, ie 22E,24E-24-n-propyl-cholest-7,22-diene-3B-ol (C30 sterol, C30H50O). In this research was observed the effect of that compound on quality of Mus musculus sperm in vivo. Activity assay performed in vivo by providing samples orally at a dose of 125 mg/kg bb/day for 28 days. Sperm quality was evaluated by measuring parameters of motility, viability, and abnormality of sperm. The result showed after a decline compared with control, there were decreasing of motility and viability and increasing of abnormality 13,5%, 846%, and 271% respectively.