Abstrak
Hukum Sumber Daya Genetik, Pengetahuan Tradisional Dan Ekspresi Budaya Tradisional Di Indonesia
Miranda Risang Ayu, S.H., LL.M., Ph.D, Harry Alexander, S.H., M.H., LL.M, Wina Puspitasari, S.H.
Universitas Padjadjaran, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 2012
ekspresi budaya tradisional, Hukum Sumber Daya Genetik, Indonesia, pengetahuan tradisional
Bangsa Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya alam hayati yang berlimpah dan beraneka ragam baik di darat, maupun di perairan, yang bermanfaat baik bagi umat manusia maupun lingkungannya, dalam bentuk produk maupun jasa. Oleh sebab itu Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dan disebut dengan negara Mega Biodiversity. Secara sosiologis, sumber daya hayati bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dalam konteks hubungan manusia dengan lingkungan, misalnya sebagai bahan pangan, sandang, dan papan. Secara ekonomis, sumber daya hayati memiliki potensi untuk meningkatkan taraf kesejahteraan manusia dan masyarakat. Selain itu, keanekaragaman hayati merupakan sumber dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat dalam pengembangan budaya dan identitas bangsa. Keanekaragaman hayati terdapat dalam tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati pada tingkat genetik, tingkat spesies, dan tingkat ekosistem. Dalam bentuk produk, keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi tinggi di antaranya adalah hasil hutan, baik dari spesies-spesies kayu maupun non kayu, hasil-hasil dari spesies satwa liar, umbi-umbian, sumber daya genetik untuk meningkatkan mutu tanaman atau hewan untuk ketahanan pangan, dan spesies tumbuhan atau hewan penghasil obat-obatan. Dalam bentuk jasa, keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan pada tingkat ekosistem dalam bentuk pengendali bencana, penyedia air bersih dan udara bersih, penyerap dan penyimpan karbon untuk mitigasi perubahan iklim, serta penyedia jasa keindahan untuk wisata alam.