Abstrak
Keberhasilan Jabir Bebas Forearm Dan Jabir Forehead Paramedian Pada Rekonstruksi Defek Wajah Luas
Lina Marlina, Yussy Afriani Dewi, Irra Rubianti, Shinta Fitri Boesoirie
Universitas Padjadjaran, Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol. 46 No.1 Tahun 2016, p-ISSN: 0216-3667, e-ISSN: 2598-3970
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol. 46 No.1 Tahun 2016, p-ISSN: 0216-3667, e-ISSN: 2598-3970
and paramedian forehead flap, basal cell carcinoma, eksisi luas, Jabir bebas forearm, jabirforehead paramedian, karsinoma sel basal, Radial forearm flap, radioterapi, radiotherapy, wide excision
Latar belakang: Penutupan defek wajah yang luas denganjabir bebas forearm dan jabir forehead paramedian merupakan salah satu pilihan pada pasien pasca eksisi luas dan pemberian radioterapi akibat keganasan kepala leher. Tetapi cara mi bukan merupakan pilihan yang utama, meskipun memiliki tingkat keberhasilan yang baik, khususnya pasca radioterapi. Tujuan: Kasus ini diajukan untuk memperlihatkan keberhasilan penutupan defek wajah yang luas dengan jabir bebasforearm, jabir forehead paramedian pasca eksisi luas dan radioterapi pada kasus karsinoma sel basal. Laporan kasus: Dilaporkan seorang perempuan 68 tahun dengan karsinoma sel basal yang dilakukan tindakan eksisi luas dan radioterapi. Penatalaksanaan: Setelah 6 bulan pasca radioterapi, dilakukan penutupan defek dengan menggunakan jabir bebas forearm, danjabirforehead paramedian yang digunakan sebagai pengganti mukosa hidung serta dilakukan anastomosis radial forearm. Bagian dahi ditutup denganfidl thickness skin graft (FTSG) yang diambil dari reglo abdominal pasien. Kesimpulan: Jabir bebasforearm dan jabirforehead paramedian merupakan salah satu altematif untuk rekonstruksi defek luas pada daerah kepala leher sesudah radioterapi.
Background: Paramedianforeheadflap and radialforearm freeflap is one option for reformation of excessive defect caused by tumor extirpation and radiotherapy in head and neck cancer, but not the main option in head neck reconstruction. In some certain condition, it has a better success rate than otherfiap techniques, especially in postradiation patients on facial region. Purpose: To present evidence based case report in order to show the result of reconstruction in a patient with basal cell carcinoma who underwent wide excision with paramedian foreheadflap, radialforearm freeflap and radiotherapy. Case report: We reported one case, a 68 years old woman who had basal cell carcinoma and underwent wide excision and radiotherapy. Management: Six months later; we performed reconstructive surgery to close the forehead defect by reverse paramedian forehead flap, and replacing the nasal mucosa with radial forearm anastomosis, on the forehead covered with a full thickness skin graft (FTSG) taken from abdominal region of the patient. Conclusion: Radial forearm and paramedian forehead flap can be considered as an alternative for reconstruction of wide defect of the head pasca radiotherapy.