Abstrak RSS

Pengaruh Perbedaan Siphonisasi Dan Aerasi Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan, Dan Kelangsungan Hidup Pada Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Stadia Benih.

Pengaruh Perbedaan Siphonisasi Dan Aerasi Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan, Dan Kelangsungan Hidup Pada Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Stadia Benih.
Aghnia Nur Islami, Zahidah, Zuzy Anna
Universitas Padjadjaran, Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (73-82), ISSN 2088-3137
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (73-82), ISSN 2088-3137
, , , , , , ,

Salah satu kendala dalam budidaya ikan nila selain ketersediaan akan benih yang mencukupi adalah kualitas air. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan usaha akuakultur adalah penyediaan lingkungan yang sesuai dengan benih, sehingga diperoleh kelangsungan hidup yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air dalam kegiatan akuakultur antara lain: suhu air, oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), alkalinitas, ammonia, nitrit, nitrat, karbondioksida, dan bahan organik terlarut lainnya. Pakan dalam akuakultur juga mempengaruhi kualitas air. Sisa metabolisme dan sisa pakan yang tidak termakan ada yang terlarut dan mengendap di kolam akuakultur dapat mempengaruhi parameter kimiawi dan fisik kualitas air yang ada di dalam air pada kolam akuakultur. Agar kualitas air tetap terjaga perlu dilakukan sistem pengeluaran air (siphon). Selain pengeluaran air yang perlu diperhatikan dalam menjaga kualitas air di dalam kolam akuakultur adalah aerasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan terbaik untuk menjaga atau mempertahankan kualitas air di dalam budidaya ikan nila stadia benih dan mengetahui dampak perlakuan siphon dan aerasi dalam menjaga kualitas air. Penelitian dilakukan selama bulan Juli sampai dengan akhir September 2016 di Laboratorium Kualitas Air PPSDAL DRPMI UNPAD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, yaitu dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor dan masing-masing dua taraf. Perlakuan berupa disiphon setiap tiga hari sekali dan aerasi diberikan setiap tiga hari sekali selama 5-6 jam, siphon dilakukan setiap hari dan diberi aerasi sepanjang waktu, siphon dilakukan setiap tiga hari sekali dan diberi aerasi sepanjang waktu, dan siphon dilakukan setiap hari dan diberi aerasi setiap tiga hari sekali selama 5-6 jam. Parameter yang diamati meliputi DO, pH, BOD5, kelangsungan hidup, pertumbuhan dan ammonia unionized. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan pemberian aerasi sepanjang waktu dan siphonisasi setiap hari merupakan perlakuan yang baik menjaga kualitas air untuk pertumbuhan pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) stadia benih dengan tingkat laju pertumbuhan spesifik terbaik sebesar 0,0112 dan tingkat kelangsungan hidup terbaik sebesar 100%.

One of the constraints in the availability of tilapia fish farming in addition to seeds sufficient is water quality. The important factor to consider in supporting the success of aquaculture enterprises is the provision of an appropriate environment with seeds, in order to obtain higher survival. Factors affecting water quality in aquaculture activities include: water temperature, dissolved oxygen (DO), the degree of acidity (pH), alkalinity, ammonia, nitrite, nitrate, carbon dioxide and other dissolved organic material. Feed in aquaculture also affect water quality. Metabolic waste and residual unconsumed feed there were dissolved and precipitated in an aquaculture can affect the chemical and physical parameters of water quality in the water in aquaculture ponds. So that water quality is maintained necessary water discharge system (siphon). In addition to the flow of water that need to be considered in maintaining water quality in aquaculture ponds are aerated. This study aims to determine the best treatment to keep or maintain water quality in the tilapia fish farming stadia seed and determine the impact of treatment and aeration siphon in maintaining water quality. The study was conducted during the months of July to the end of September 2016 in the Water Quality Laboratory PPSDAL DRPMI UNPAD. The method used is the experimental method, using a completely randomized factorial design (RALF) is composed with two factors and each two level. The treatments were siphoned every three days and aeration is given once every three days for 5-6 hours, siphon done every day and by aeration over time, the siphon is done every three days and by aeration over time, and siphon done every day and given aeration once every three days for 5-6 hours. The observed parameters DO, pH, BOD5, survival, growth and unionized ammonia. The results showed that treatment with aeration giving all the time and siphonisasi every day is a good treatment to protect water quality for growth in the cultivation of tilapia (Oreochromis niloticus) seed stadia with the best level of the specific growth rate of 0,0112 and the best survival rate of 100%.

Download: .Full Papers