Abstrak
Increased Knowledge Of Thalassemia Promotes Early Carrier Status Examination Among Medical Students (Pengetahuan thalassemia yang lebih baik berdampak pada pemeriksaan dini status karir thalessemia mahasiswa kedokteran)
Julius Broto Dewanto, Haryono Tansah, Sari Puspa Dewi, Helena Napitu, Ramdan Panigoro, Edhyana Sahiratmadja
Universitas Padjadjaran, UNIVERSA MEDICINA 2015;34:220-8 , DOI: 10.18051/UnivMed.2016.v35.220-228, pISSN: 1907-3062 / eISSN: 2407-2230
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, UNIVERSA MEDICINA 2015;34:220-8 , DOI: 10.18051/UnivMed.2016.v35.220-228, pISSN: 1907-3062 / eISSN: 2407-2230
carrier status, Deteksi Dini, Early Detection, knowledge, mahasiswa kedokteran, medical students, pengetahuan, status karir thalassemia, thalassemia
LATAR BELAKANG Thalassemia merupakan kelainan autosomal resesif yang penderitanya membutuhkan transfusi darah sepanjang hidupnya. Di Indonesia terdapat 6 sampai 10% penduduk dengan karir thalassemia, sehingga tindakan pencegahan penyakit thalassemia seperti deteksi dini terhadap karir dan edukasi pada masyarakat mengenai beban penyakit thalassemia sangat diperlukan. Tujuan studi ini adalah untuk mendalami pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai thalassemia pada mahasiswa kedokteran. METODA Penelitian potong lintang studi analitik observasional yang dilakukan pada 179 subjek pada tahun 2015. Kuesioner yang meliputi pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku tentang thalassemia digunakan untuk pengumpulan data. Setelah mendatangani surat pernyataan persetujuan penelitian, mahasiswa mengisi kuesioner dan diperiksa darahnya bila berkenan. Deteksi untuk kemungkinan awal status karir thalassemia dilakukan dengan memeriksa nilai hemoglobin (Hb), mean corpuscular volume (MCV) dan mean cospuscular hemoglobin (MCH). HASIL Pengetahuan mahasiswa kedokteran tingkat pertama (n=179) mengenai thalassemia dapat dikategorikan baik (21,1%), sedang (70,9%) dan buruk (21,1%). Hanya 67 (38.3%) mahasiswa yang setuju untuk dilakukan pemeriksaan darah dalam menentukan status karir thalassemianya setelah pengisian kuesioner. Pengetahuan thalassemia diantara mahasiswa fakultas kedokteran ini secara statistik berelasi dengan waktu mereka mau diperiksa status karir thalassemianya (p=0,021, oneway ANOVA test). KESIMPULAN Nilai pengetahuan thalassemia yang lebih baik membuat mahasiswa kedokteran melakukan pemeriksaaan status karir thalasemianya lebih awal. Program edukasi yang organisasinya baik dan berfokus kepada thalassemia serta deteksi dini status karir thalassemia pada dewasa muda dapat meningkatkan program pencegahan penyakit thalassemia.
BACKGROUND Thalassemia is an autosomal recessive genetic disorder, in which the patient requires life-long blood transfusion. As Indonesia harbors 6 to 10% thalassemia carriers, thalassemia prevention measures such as early screening and education in the community are urgently needed. The aim of this study was to explore the knowledge, attitude and practice about thalassemia among young medical students. METHODS A cross-sectional analytic observational study was conducted on 179 subjects in 2015, using a questionnaire with items on knowledge, attitude and practice about thalassemia for data collection. After signing informed consent, the questionnaire was filled in by the students and a blood test was performed when the students agreed to be examined. Detection of probable thalassemia carrier status was done by determination of hemoglobin, mean corpuscular volume and mean corpuscular hemoglobin. RESULTS The knowledge about thalassemia of the first year medical students (n=179) was good (21.1%), moderate (70.9%) and poor (21.1%). Only 67 (38.3%) of the students agreed to a blood examination for determination of their carrier status after filling-in the questionnaire. The knowledge of thalassemia among first year medical students was statistically related to the timing when they would agree to have their thalassemia carrier status examined (p=0.021, one way ANOVA test). CONCLUSION A higher thalassemia knowledge score causes medical students to be willing to undergo thalassemia carrier status examination at an earlier point in timing. A well-organized educational program focusing on thalassemia and early screening in young adults may enhance the thalassemia prevention program.