Abstrak
Pemberdayaan Masyarakat Terdampak Pembangunan (Kasus Pembangunan Waduk Jati Gede di Sumedang Jawa Barat)
Opan S. Suwartapradja
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Pembangunan, Pemberdayaan, perpindahan, terdampak
Proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan cukup beragam, seperti industry, infra struktur, perumahan, rumah sakit, PLTU, PLTP dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Besar kecilnya dampak dan isu yang muncul dari suatu proyek pembangunan erat kaitannya dengan jenis dan cakupan kegiatannya. Pada pembangunan bendungan area yang diperlukan lebih dari 5000 ha dan 80% milik penduduk. Jumlah penduduk yang harus pindah lebih dari 5000 KK akan kehilangan asset dan lapangan usaha. Artikel ini mendeskripsikan pemberdayaan terdampak Pembangunan Waduk Jati Gede yang berpindah ditepian waduk. Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan melalui beberapa tahapan diawali dari pemetaan sosial, sosialisasi, pelatihan dan aplikasi. Pemindahan terdampak pembangunan seharusnya diikuti dengan penciptaan lapangan kerja atau pemukiman kembali (resettlement) agar keadaan ekonominya lebih baik atau relative sama seperti semula. Penduduk yang terkena pembangunan Waduk Jati Gede 68,3% berpindah ke desa-desa ditepian waduk, sehingga meningkatkan kepadatan dan tekanan penduduk bagi desadesa yang ditempatinya. Meningkatnya tekanan penduduk ditepian waduk ini menimbulkan dampak lingkungan terhadap proyek. Pengendalian tekanan penduduk dan dampak lingkungan terhadap proyek di tepian waduk dilakukan pemberdayaan melalui penciptaan lapangan usaha dengan mengoptimalkan potensi lokal (lokal knowledge) mengacu kepada konsep internalitas.