Abstrak
Tamiang Meulit Ka Bitis
Budhi Wibhawa
Universitas Padjadjaran, Unpad Press; Januari 2017, 117 h.; 21 cm, ISBN : 978-602-439-101-0
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Unpad Press; Januari 2017, 117 h.; 21 cm, ISBN : 978-602-439-101-0
Manusia
Dunia, langit, dan segala isinya serta yang ada di antara ke duanya sudah jelas, tidak terbantahkan, tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan diciptakan. Karena diciptakan, maka berlakulah ketentuan dari Sang Pencipta untuk semua ciptaanNya tersebut. Sang Pencipta telah menjadikan fitrah bagi manusia untuk menyembah, untuk mengimani, dan mengabdikan diri kepada sang Pencipta. Manusia diberi kelebihan dari semua mahluk biologis lainnya, yaitu dalam kemampuannya untuk berfikir. “Manusia adalah hewan yang berbicara”, pada hewan lain yang ada adalah kemampuan ‘berbunyi’. Dibalik kemampuan berbicaranya, manusia diberi kecerdasan yaitu daya fikir; sehingga apa yang dikatakan seseorang akan sangat tergantung kepada apa yang ada dalam wawasan pemikirannya, yang berarti pengetahuannya. Dalam kaitannya dengan fitrah untuk meyakini sesuatu, sehebat-hebat daya fikir manusia hanya akan sampai kepada adanya Tuhan Pencipta Alam. Namun tentang siapa, apa, bagaimana Sang Pencipta tidak akan dapat diketahuinya kecuali dari apa yang diberitahukan oleh Sang Pencipta itu sendiri.