Abstrak
Kajian Kualitatif Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pernikahan Remaja Perempuan (Qualitative Study of Factors that Influence Marriage Adolescent Women)
Dian Fitriyani, Gaga Irawan Nugraha, Farid Husin, Johanes C Mose, Deni K Sunjaya, Hadyana Sukandar
Universitas Padjadjaran, Indonesian Journal Of Education And Midwifery Care, Volume 2 No. 3, September 2015 pISSN: 2407-1951 eISSN: 2442-3629, DOI: https://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v2i2
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Indonesian Journal Of Education And Midwifery Care, Volume 2 No. 3, September 2015 pISSN: 2407-1951 eISSN: 2442-3629, DOI: https://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v2i2
adolescent girls, pernikahan., remaja perempuan, The marriage status
WHO bekerjasama dengan UNICEF untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di 25 negara penyumbang angka kematian ibu tertinggi, salah satunya Indonesia. Kehamilan remaja akan meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu maupun bayinya. Kematian ibu mencapai 70.000 kematian setiap tahun, dan kematian ibu tersebut berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran oleh remaja usia 15-19 tahun diseluruh dunia. Tujuan Penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma fenomenologi. Pengambilan subyek diambil dengan teknik purposive sampling. Populasi penelitian adalah remaja perempuan yang telah menikah berusia <20 tahun, suaminya, dan keluarganya sebanyak 21 informan. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor eksternal yang memengaruhi pernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu yaitu sosial budaya, stigma di masyarakat tentang perawan tua, menutupi aib kehamilan diluar nikah, kontrol sosial yang masih tabu mengenai pergaulan antara laki-laki dan perempuan, apriori pendidikan, prostitusi, dan pergeseran budaya. Keterbatasan penelitian yaitu terdapat subyek yang setelah menikah tinggal diluar kota karena mengikuti suami ataupun bekerja, sehingga kemungkinan masih banyak faktor yang belum terungkap. Simpulan dalam penelitian ini adalah faktor yang memengaruhi pernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu, yaitu faktor sosial budaya yang meliputi, stigma, menutupi aib, kontrol keluarga, apriori pendidikan, prostitusi, dan pergeseran budaya. WHO in collaboration with UNICEF which aims to improve the health of mothers and new borns in 25 countries that contributed the highest maternal mortality rate, one of them is in Indonesia. Adolescent whobecome pregnant will increase the health risks for her and baby. The maternal mortality reach approximately 70,000 deaths each year and maternal mortality is closely related to pregnancy and childbirth by adolescents aged 15-19 years in the world wide.The purpose of the research is to analyze the factors that influence adolescent girls’marriage in Indramayu regency. This study uses qualitative method, the paradigm constructivism. The subject is taken by purposive sampling technique.The population is adolescent women who married about aged<20 years, her husband, andher family as much as 21 informants. The results shows that external factors affecting marriage adolescent girls in the Indramayu regency that is caused by the socio-cultural, that is stigma, covering disgrace, social control, apriori education, prostitution and cultural changing. Limitations of the study, there are several girls who live outside the city because they took the husband or for work outside the city, so it's likely there are many factors that have not been revealed. Conclution: factors affecting marriage adolescent girls in Indramayu regency, is causes by the socio-cultural factors that include, stigma, covering disgrace, social control, a priori education, prostitution, and cultural changing.