Abstrak
Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi Tanaman Jagung di Indonesia (Studi Kasus : Malang Raya Jawa Timur)
Ruminta, Handoko
Universitas Padjadjaran, PROSIDING Seminar Nasional Pemanfaatan Tanaman Lokal untuk Pangan dan Industri Jatinangor, 3 Agustus 2017 Oral Session - Topik 2: Produksi Tanaman dan Lingkungan, UNPAD PRESS Cetakan Pertama Januari 2018, ISBN : 978-602-439-223-9
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, PROSIDING Seminar Nasional Pemanfaatan Tanaman Lokal untuk Pangan dan Industri Jatinangor, 3 Agustus 2017 Oral Session - Topik 2: Produksi Tanaman dan Lingkungan, UNPAD PRESS Cetakan Pertama Januari 2018, ISBN : 978-602-439-223-9
adaptasi strategis. jagung, climate change, Maize, penurunan produksi, perubahan iklim, production decline, Strategic adaptation
Iklim merupakan penentu utama produksi tanaman pada lahan tadah hujan. Fakta menunjukkan bahwa perubahan iklim telah terjadi dan terus berlanjut. Pola curah hujan mengalami perubahan dengan variabilitas temporal cukup tinggi. Musim hujan makin pendek dengan intensitas yang cenderung meningkat. Demikian juga suhu mengalami perubahan yang cenderung meningkat. Perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu merupakan ancaman terhadap produksi tanaman di lahan tadah hujan, misalnya produksi jagung yang merupakan komoditas terpenting kedua setelah padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap produksi jagung pada lahan tadah hujan di Malang Raya Jawa Timur. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, data suhu udara, curah hujan, dan produksi jagung dianalisis dengan analisis varian dan kemudian dianalisis menggunakan asesmen bahaya (hazard assessment) dari stimulus indikator perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan di Malang Raya Jawa Timur telah mengalami perubahan iklim yang diindikasikan dengan suhu meningkat, pola curah hujan, klasifikasi Iklim Oldeman, dan hitergraf telah berubah. Perubahan iklim tersebut bedampak pada perununan produksi jagung seperti di Dampit, Kalipare, Poncokusumo, Wajak, Turen, Gondanglegi, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung, Tumpang, Pakis, Jabung, Singosari, Pujon, and Ngantang. Penurunan produksi jagung tersebut akibat penurunan produkstivitas dan penurunan luas panen yang diindikasikan sebagai dampak dari adanya perubahan iklim. Hasil penelitian merekomendasikan adaptasi strategis untuk melawan efek buruk dari perubahan iklim tersebut, misalnya dengan perakitan varietas jagung unggul yang tahan kekeringan dan berumur pendek, merubah pola tanam, pemanenan air hujan, konservasi tanah, tumpangsari, dan diversifikasi serta meningkatkan kesadaran petani akan perubahan iklim.
Climate was the main determinant of crop production in rainfed land. The facts showed that climate change has occurred and continues. The pattern of rainfall was changing with high temporal variability. The rainy season was getting shorter with the intensity that tends to increase. The temperature changes that tend to increase. Changes in rainfall patterns and rising temperatures were a threat to the production of crop in rain-fed land, such as the production of maize which was the second most important commodity after rice. The purpose of this study was to determine the effect of climate change on maize production in rain-fed land in Malang Raya East Java. In order to achieve these objectives, air temperature, rainfall, and maize data were analyzed by variance analysis and then analyzed using hazard assessment from stimuli of climate change indicator. The results showed that in Malang Raya East Java has climate change with indicated by increasing temperature, change of rainfall pattern, Oldeman Climate Classification, and hitergraph. Climate change was impacted on the production of maize such as in Dampit, Kalipare, Poncokusumo, Wajak, Turen, Gondanglegi, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung, Tumpang, Pakis, Jabung, Singosari, Pujon, and Ngantang. The decreasing of maize production was due to decreasing of productivity and harvested area and that was indicated as the impact of climate change. The results recommend strategic adaptation to counter the adverse effects of climate change, for example by assembling drought-resistant and short-lived varieties, changing cropping patterns, rainwater harvesting, soil conservation, intercropping, diversification and raising farmers awareness of climate change.