Abstrak
Penggunaan Media Digital Untuk Penanganan KLB Difteri
Uud Wahyudin, Dadang Sugiana
Universitas Padjadjaran, Jurnal Common Volume 2 Nomor 1 Juni 2018, ISSN: 2580-6386, https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/870/655, https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/index
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Common Volume 2 Nomor 1 Juni 2018, ISSN: 2580-6386, https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/870/655, https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/index
Digital media, Diphtheria outbreak, diseminasi informasi, Information dissemination, Information Literation, Information System, KLB difteri, literasi informasi, media digital, sistem informasi
Beberapa pihak mensinyalir bahwa penyakit difteri kembali terjadi karena adanya penolakan sebagian kecil anggota masyarakat terhadap imunisasi dengan alasan keyakinan, ketidakpercayaan pada kualitas vaksin, tidak sampainya informasi, hingga kurangnya perhatian kepala daerah pada program imunisasi. Dengan demikian, keberhasilan penanganan dan pencegahan KLB difteri ditentukan oleh diseminasi subtansi informasi dan media penyampaian informasi. Kebijakan perluasan jangkauan yang ditempuh dalam upaya melaksanakan imunisasi dan vaksinasi difteri, diperlukan adanya partisipasi aktif dinas kesehatan maupun puskesmas dalam menginformasikan atau mengkomunikasikan pesan pesan imunisasi difteri, memotivasi dan memĀ¬persuasi masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan media digital sangat relevan untuk diaplikasikan. Merujuk kepada permasalahan KLB difteri, salah satu solusi serta pencegahan yang dapat dilakukan terkait permasalahan KLB difteri adalah melalui pelayanan kesehatan dan edukasi online. Edukasi menjadi peranan penting bagi masyarakat untuk membantu menurunkan kasus difteri secara tidak langsung. Edukasi ini penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, karena kurangnya pengetahuan juga berkontribusi terhadap kematian. Upaya pelayanan kesehatan dan edukasi ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan sistem informasi, seperti melalui website, media sosial atau pun aplikasi.
Several parties have pointed out that diphtheria disease is reoccurring due to the rejection of a small proportion of community members towards immunization for reasons of belief, distrust of vaccine quality, lack of information, to the lack of attention of regional heads on the immunization program. Thus, the success of treatment and prevention of diphtheria outbreak is determined by dissemination of information substance and information delivery media. The extension extension policy pursued in the effort to implement immunization and diphtheria vaccination requires the active participation of the health offices and puskesmas in informing or communicating diphtheria immunization messages, motivating and informing the community. Therefore, the utilization and use of digital media is highly relevant to be applied. Referring to the problem of outbreaks of diphtheria, one of the solutions and prevention that can be done related to diphtheria outbreak problem is through health service and online education. Education becomes an important role for the community to help reduce indirect diphtheria cases. This education is important to provide knowledge to the public, because lack of knowledge also contributes to death. Health and education services can be done through the use of information systems, such as through websites, social media or any application.