Abstrak
Pengajaran Bahasa Indonesia Di Asia Dan Eropa: Studi Kasus Di Jepang, Tiongkok, Jerman, Polandia, Dan Rusia
Nani Darmayanti, Ph.D., Inu lsnaeni Sidiq, Ph.D., Dian Ekawati, Ph.D., Ani Rahmat, Ph.D.
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia Mengenang Kiprah J. S. Badudu dalam Pengembangan Bahasa Indonesia Kamis, 27 Oktober 2016, Diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia Mengenang Kiprah J. S. Badudu dalam Pengembangan Bahasa Indonesia Kamis, 27 Oktober 2016, Diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), diplomasi, pen gajaran
Penelitian ini mendeskripsikan perkembangan pengajaran bahasa Indonesia di dunia internasiona, yaitu di Jepang, Tiongkok, Jerman, Polandia, clan Rusia. Tujuan penelitian mi adalah (1) mendeskripsikan institusi pendidikan apa saja yang menyelenggarakan pengajaran bahasa Indonesia di Jepang, Tiongkok, Jerman, Polandia, clan Rusia, (2) mendeskripsikan peluang clan tantangan yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia di Jepang, Tiongkok, Jerman, Polandia, clan Rusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi partisipatoris dan dipaparkan secara deskrmptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) di Jepang, Tiongkok, Jerman, Polandia, dan Rusia, pengajaran bahasa Indonesia diselenggarakan di berbagai univeristas clan sebagian besar menjadi bagian dari studi Asia Tenggara clan Etnologi. (2) Peluang untuk terus mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di lima negara tersebut sangat terbuka lebar seiring dengan semakmn berkembangnya ekonomi dunia yang tidak mengenal batas serta sebagai wahana diplomasi Indonesia dengan bangsa lain. Meskipun demikian, beberapa tantangan juga dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia di kelima negara tersebut, yaitu belum pastinya menjenjangan kemampuan bahasa Indonesia dan masih minimnya media ajar berstandar internasional yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Indonesia.