Abstrak
Ngalogat Sunda menuju literasi modern
Tubagus Chaeru Nugraha, Nani Darmayanti, Rosaria Mita Amalia
Universitas Padjadjaran, Algaprint Jatinangor. 2017, ISBN 978-602-640826-6
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Algaprint Jatinangor. 2017, ISBN 978-602-640826-6
Bahasa Sunda
Revitalisasi menurut Kamus Besar Bohosa Indonesia – KBBI (2013: 954) merupakan proses, cara perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali, sedangkan ngaiogot secara ebmologi tersusun atas prefiks /nga/ dan kata /logat/ menjadi /ngalogat/ artinya ‘literasi’ Jadi revitalisasi ngalogat maknanya adalab mengg,atkan kembali budaya literasi bahasa Sunda hanya saja, isblah ngalogat ml belum masuk dalam entri kamus bahasa Sunda, balk Kamus Bahasa Sunda (KBS) Satjadibrata (1954), maupun Komus Urnum Bahasa Sunda (KUBS) Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (1995). Hal ini menjadi tantangan bagi para ahli bahasa dan budaya, khususnya orang Sunda atau ‘nu Nyunda’. Adapun yang tercantum dalam kedua kamus tersebut kata ‘logat’. Menurut Satjadibrata (KBS, 1954), /logat/ berarti ‘aturan ngalisankeun kecap-kecap Sementara dalam KUBS (1995) /lagat/ berarti ‘1.aturan ngalisankeun kecap-kecap; 2. Kamus: logat Mo!ayu, kamus baso Molayu; 3. Wewengkon, Dialek: ngornongno make logot Minangkobow, ngomongna make dialek Minangkobow.’