Abstrak RSS

Analisis Development Diamond Dan Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan Yang Berwawasan Lingkungan Di Kabupaten Majalengka

Analisis Development Diamond Dan Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan Yang Berwawasan Lingkungan Di Kabupaten Majalengka
Achmad Firman, SPt., MSi
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas ternak yang tergolong dalam konsep pembangunan peternakan berkelanjutan, wilayah-wilayah manakah yang dapat dijadikan sebagai wilayah potensial dalam pengembangan peternakan berkelanjutan ditinjau dari sudut agroekosistem, jumlah populasi, dan jumlah sarana dan prasaran penunjang, dan melihat sisi pembangunan Kabupaten Majalengka ditinjau dari sudut analisis development diamond. Adapun objek dari penelitian ini adalah berupa data sekunder yang berkaitan dengan beberapa variabel yang akan diukur di Kabupaten Majalengka yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, Sub Dinas Peternakan Kabupaten Majalengka, dan berbagai data lainnya yang menunjang penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komoditas ternak yang dapat dijadikan unggulan untuk Kabupaten Majalengka adalah Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau, Domba, Itik dan Ayam Kampung. Kriteria ternak unggulan tersebut adalah mampu diproduksi oleh lokal, mampu memanfaatkan sumber daya lokal, dan ramah lingkungan. Ramah lingkungan artinya mampu input produksi dari limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak sedangkan kotoran yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk. Adapun wilayah-wilayah unggulan berdasarkan kriteria LQ dan jumlah sarana dan prasarana adalah wilayah pengembangan sapi potong di Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, dan Kertajati. Wilayah pengembangan sapi perah di Kecamatan Talaga dan Banjaran. Wilayah pengembangan kerbau adalah Kecamatan Lemahsugih, Banterujeg, Talaga, dan Banjaran. Wilayah pengembangan domba adalah Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, Kertajati, dan Jatitujuh. Wilayah pengembangan itik adalah Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, dan Sumberjaya. Wilayah pengembangan ayam buras adalah Kecamatan Rajagaluh dan Kertajati. Adapun dilihat dari analisis development diamond bahwa baik angka harapan hidup, pendapatan perkapita, rata-rata umur masuk sekolah, dan akses terhadap air minum, maka masyarakat Kabupaten Majalengka mempunyai akses terhadap air minum yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata nasional. Sedangkan nilai yang lainnya relatif sama.

The study has an objectives to know the animal commodities with viosion of environment friendly, to know the regional development potential to develop animal farming, and to know the development direction with development diamond analysis. The object of study is the secondary data which has relation with measurable variables. The result of study showed that the leading of husbandry commodity in Kabupaten Majalengka are beef cattle, dairy cattle, buffalo, sheep, duck and local chicken. The criterion of leading commodity are capable to produce by local, capable to use local resources and environment friendly. Environment friendly means capable to use the agriculture waste as feed and the husbandry waste can be used as fertilizer. The leading regions based on the LQ criterion and the amount of facilities are Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, and Kertajati forbeef cattle region. Kecamatan Talaga and Banjaran for dairy cattle region. Kecamatan Lemahsugih, Banterujeg, Talaga, and Banjaran for buffalo region. Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, Kertajati, and Jatitujuh for sheep region. Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, and Sumberjaya for duck animal region. Kecamatan Rajagaluh and Kertajati for local chicken region. The result of development diamond analysis showed that the value of access to save water at Kabupaten Majalengka is bigger than national level. It means that 48.8% people of Kabupaten Majalengka have access to save water. The other variable have equal value with national level.

Download: pdf