Abstrak RSS

Analisis Kemiskinan Dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pada Peternak Sapi Perah (Survey di Wilayah Kerja Koperasi Unit Desa Sinar Jaya Kabupaten Bandung)

Analisis Kemiskinan Dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pada Peternak Sapi Perah (Survey di Wilayah Kerja Koperasi Unit Desa Sinar Jaya Kabupaten Bandung)
Achmad Firman, SPt., MSi
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan pada peternak sapi perah di wilayah kerja KUD Sinar Jaya Kabupaten Bandung. Objek dari penelitian ini adalah peternak sapi perah yang menjadi anggota koperasi. Jumlah responden yang dipilih untuk dijadikan sampel sebanyak 69 orang yang dilakukan secara proporsional. Hasil analisis pada tingkat kemiskinan dilakukan berdasarkan dua standar kemiskinan, yaitu berdasarkan Biro Pusat Statistik dan Bank Dunia. Adapun kondisi kemiskinan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu miskin persistent dan miskin transient/vulnerable. Tingkat kemiskinan yang terjadi pada peternak sapi perah di wilayah KUD tersebut menunjukkan jumlah peternak miskin yang dikategorikan miskin persistent sebanyak 14 orang (20,29 persen) berdasarkan standar BPS atau 24 orang (34,78 persem) berdasarkan standar Bank Dunia. Sedangkan responden yang dikategorikan sebagai miskin vulnerable sebanyak 32 orang (46,38 persen) berdasarkan standar BPS atau 22 orang (31,88 persen) berdasarkan standar Bank Dunia. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa yang tidak termasuk kategori miskin berjumlah 23 orang (baik berdasarkan standar BPS ataupun Bank Dunia). Bila ditinjau dari tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dari parat peternak sapi perah di wilayah tersebut menunjukan nilai Gini Rationya sebesar 0,2149. Ini berarti bahwa tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di tingkat peternak sapi perah relatif rendah. Rendahnya tingkat ketimpangan tersebut menunjukkan bahwa antara peternak kaya dan miskin tidak terjadi gap yang lebar. Hal ini menandakan bahwa jumlah kepemilikan ternak tidak dapat dijadikan ukuran untuk melihat ketimpangan namun produktivitas dan kualitas susu-lah yang berpengaruh terhadap pendapatan peternak.

This research aim to evaluate the poverty level and income distribution gap at dairy farmers in Sinar Jaya Co-operation (KUD Sinar Jaya) Area – Bandung District. The Object of research is dairy farmer who was member of KUD Sinar Jaya. Amount of respondents was selected are 69 farmers who conducted by proportional sampling. The result research at poverty level use BPS and World Bank poverty standard. We found two poor condition at dairy farmers in KUD Sinar Jaya, that are persistent condition and vulnerable condition. The number of persistent condition are 14 persons (20.29 percent) with BPS standard or 24 persons (34.78 percent) with World Bank standard. Besides, we found the number of vulnerable condition are 32 persons (46.38 percent) with BPS standard or 22 persons (31.88 percent) with World Bank standard. Based on research that we found only 23 persons which was not poor condition. This result showed that Gini Ratio value at dairy farmers in KUD Sinar Jaya area is 0.2149. It means that there is no gap condition between poor and rich farmers. It signed that the sum of dairy cattle do not influence to income distribution gap but productivity and quality of milk is very important to increase earning of farmers.

Download: pdf