Abstrak RSS

Persaingan Sub Sektor Peternakan dengan Sektor-Sektor Perekonomian Lainnya Di Wilayah Jawa Barat Dan Jawa Tengah (Analisis Input-Output)

Persaingan Sub Sektor Peternakan dengan Sektor-Sektor Perekonomian Lainnya Di Wilayah Jawa Barat Dan Jawa Tengah (Analisis Input-Output)
Achmad Firman, SPt., MSi
Unpad
Indonesia
Unpad
,

Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, setiap daerah didorong untuk mampu mengembangkan sektor-sektor yang akan menjadi unggulan bagi daerahnya. Begitu pula dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah terus menggiatkan sektor-sektor yang mempunyai potensi sebagai mesin pencetak pendapatan bagi daerahnya. Sektor pertanian merupakan sektor unggulan bagi ke dua propinsi ini karena masing-masing memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 14,92 % dan 20,64%. Salah satu sub sektor yang memberikan kontribusi bagi sektor pertanian adalah subsektor peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persaingan subsektor peternakan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya dan dampak penyebaran. Metode penelitian menggunakan studi kasus dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Data yang dianalisis adalah Data Tabel Input Output Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen Klasifikasi 9 Sektor Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah Tahun 2000. Data dianalisis dengan menggunakan matematika ekonomi dan model input output yang dibantu dengan menggunakan program GRIMP 7.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa subsektor peternakan di Jawa Barat mempunyai nilai keterkaitan tidak langsung kebelakang dan kedepan masing-masing sebesar 0,8356 dan 0,9176. Sedangkan Propinsi Jawa Tengah mempunyai nilai sebesar sebesar 0,8231 dan 1,1024. Berdasarkan nilai keterkaitan tersebut dapat dibuktikan tingkat persaingansubsektor peternakan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya berdasarkan dampak penyebaran. Hasilnya menunjukkan bahwa subsektor peternakan hanya menjadi sektor yang mendapat prioritas ke IV dalam pembangunan Jawa Barat. Hal ini menunujukkan bahwa subsektor peternakan belum menjadi sektor unggulan di Jawa Barat. Bila kita melihat persaingan antar wilayah, khususnya Jawa Tengah, sub sektor peternakan menempati prioritas ke II dalam pembangunan di Jawa Tengah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa subsektor peternakan belum menjadi sektor unggulan bagi ke dua propinsi tersebut, namun subsektor ini mempunyai potensi untuk terus dikembangkan.

When the regional autonomy was launched, all of regional must found the potential sector to increase regional income. The government of West and Middle Java have to be found the leading sectors to increase their regional income. Agriculture sector is one of leading sector in both of West and Middle Java Provinces cause it gave about 14,92 % and 20,64% contribution for Gross Domestic Regional Income (GDRI) to West and Middle Java. And the one of agriculture sector is animal husbandry sub sector. These research have two objectives: to know the competition among animal husbandry subsector with the other economic sectors and to know the dispersion effect. The methodology of research is used case study with description analysis as a tool to describe the Input Output 2000 data. The result research showed that the animal husbandry sub sector at West Java did not give a good contribution to GDRI and it could not be a leading sector category cause the degree of sensitivity and power of dispersion was lower than one. The other side, animal husbandry sub sector gave a good contribution to Middle Java and it could be a leading sector category cause it had a more than one value of dispersion power.

Download: pdf