Abstrak RSS

Kadar Interleukin 1 Beta Pada Cairan Celah Gusi (Ccg) Sebagai Penanda Inflamasi Setelah Pemasangan Mahkota Baja Nirkarat Pada Gigi Sulung Posterior (Gingivitis Ditinjau Dari Aspek Klinis Dan Laboratoris)

Kadar Interleukin 1 Beta Pada Cairan Celah Gusi (Ccg) Sebagai Penanda Inflamasi Setelah Pemasangan Mahkota Baja Nirkarat Pada Gigi Sulung Posterior (Gingivitis Ditinjau Dari Aspek Klinis Dan Laboratoris)
Ratna Indriyanti, Drg., Spkga
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Terlepasnya ion Ni2+ dalam reaksi mahkota baja nirkarat (gmahkotah) akibat proses korosi di dalam cairan elektrolit mulut menyebabkan inflamasi pada gingiva yang ditandai dengan munculnya respon imun sistemik dan lokal. 1.2 Tujuan penelitian untuk menentukan perubahan kadar IL-1ƒÀ di dalam Cairan Celah Gusi (CCG) akibat penggunaan mahkota pada gigi sulung posterior dan melihat bagaimana hubungan antara perubahan kadar tersebut dengan reaksi inflamasi gingiva berdasarkan pemeriksaan laboratoris dan klinis.

Jenis penelitian adalah kuasi eksperimental dengan objek penelitian anak-anak yang datang ke Klinik Bagian Kedokteran Gigi Anak RSGM pada Juni-September 2006 yang dipilih secara purposive sampling. Sampel CCG diambil 1 jam sebelum pemasangan mahkota, 1 jam, 3 hari, dan 7 hari sesudah pemasangan mahkota. Parameter klinis yang diambil yaitu Indeks Gingiva menurut Loe H dan Silness J.3 Kadar IL-1ƒÀ dari sampel CCG ditentukan menggunakan ELISA KIT. 4,5,6.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan kadar IL-1ƒÀ di dalam CCG dari waktu ke waktu. Sebelum pemasangan mahkota pada semua pasien sudah terdapat IL-1ƒÀ yang rata-rata sebersar 18.1 pg/ml. Pada satu jam, 3 hari, dan 7 hari setelah pemasangan terdapat perubahan kadar IL-1ƒÀ berturut-turut sebesar 21.1 pg/ml, 23.0 pg/ml, dan 21.2 pg/ml.

Kesimpulan, pemasangan mahkota dengan penatalaksanaan yang baik menyebabkan gingivitis ringan yang ditandai dengan peningkatan kadar IL-1ƒÀ pada awal pemasangan dan kemudian menurun pada hari ke tujuh. Perubahan kadar IL-1 ƒÀ tersebut tidak menimbulkan perubahan gingival secara klinis.

The release of ion Ni2+ from Stainless Steel Crown (SSC) during corrosion process in the oral electrolyte is to cause gingival inflammation reaction which will induce the local and systemic immune responses. The aim of this study is to determine the change of IL-1£] in the Gingival Crevicular Fluid (GCF) as an indication of the gingival inflammation reaction after the insertion of SSC on the posterior primary teeth based on laboratory and clinical examinations.

This study is a quasi experimental by purposive sampling technique from pediatric patient who come to the Pediatric Dentistry Clinic of the RSGM (Oral and Dentistry Hospital) from Juni until September 2006. The GCF samples will be collected 1 hour before and 1 hour, 3 days, and 7 days after placement of the SCC. Clinical parameters collected using Plaque Index according to Loe and Sillnes, Gingival Index according to Green and Vermillion. The level of IL-1£] of the GCF samples are determined by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA KIT) with recombinant IL-1£] monoclonal antibody as a standard.

The result reveal that there is a significance change of the level of IL-1£] in the GCF from time to time. One hour before insertion of SSC the level of IL-1£] in the GCF is 18.1 pg/ml. one hour, 3 days, and 7 days after the insertion of SSC the level are 21.1 pg/ml, 23.0 pg/ml, and 21.2 pg/ml respectively.

The conclusion of this study are that the use of one SSC with a good and proper procedure causes a mild gingivitis which increase the level of IL-1ƒÒ in the early placement and decrease after seven days.

Download: pdf