Abstrak
Pengaruh Penundaan Pemberian Ampas Tahu pada Domba yang Diberi Rumput Raja Terhadap Konsumsi dan Kecernaan – The Effect of Delayed Tofu Waste at Sheep Fed King Grass on Consumption and Digestibility
Iman Hernaman, Atun Budiman, dan Budi Ayuningsih
Unpad
Indonesia
Unpad
ampas tahu, consumption and digestibility, domba, king grass, konsumsi dan kecernaan, rumput gajah, sheep, tofu waste
Ampas tahu adalah hasil ikutan yang mudah didegradasi oleh mikroba rumen. Penelitian betujuan untuk mempelajari pengaruh penundaan pemberian ampas tahu pada domba yang diberi rumput terhadap konsumsi dan kecernaan. Dua puluh ekor domba lokal jantan dengan bobot hidup sebesar 21,7 ± 1,36 dialokasikan ke dalam rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan berupa pola waktu pemberian ampas tahu terhadap rumput gajah, yaitu 1) 1,5 jam sebelum 2) bersamaan, 3) 1,5 jam sesudah 4) 3 jam sesudah. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05) nyata terhadap konsumsi ransum, kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Kesimpulan, pemberian ampas tahu dapat dilakukan kapan saja, namun pemberian sebelum rumput gajah akan lebih efisien pada pagi hari, sedangkan pada siang atau sore hari sebaiknya diberikan secara bersamaan.
Tofu waste is by product that easy degraded by rumen microbial. This experiment was aimed to study delayed tofu waste at sheep fed king grass on consumption and digestibility. Twenty of local male sheep was allocated in this experiment with weight of 21,7±1,36. The treatments were feeding time of tofu waste at 1) 1,5 h pre, 2) together, and 3) 1,5 h post and 4) 3 h post king grass. Results indicated that treatments had no significant (P>0,05) on consumption, dry matter, organic matter, and crude protein digestibility. Conclusions, tofu waste could be fed every when, but pre- in the morning and together in the afternoon was more efficiency.