Abstrak RSS

Collective Farming Sebagai Alternatif Strategi Pemberdayaan Petani

Collective Farming Sebagai Alternatif Strategi Pemberdayaan Petani
Iwan Setiawan, SP., MSi
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Abad 21 adalah abad pengetahuan dan informasi, abad yang penuh dengan peluang dan ancaman, dan abad yang juga memberikan peluang yang sama kepada semua pihak untuk menjadi kuat dan kaya. Namun, peluang bagi melebarnya kesenjangan antara bangsa atau kelas yang kuat dengan yang lemah pun semakin terbuka. Itu semuanya sudah jelas akan terjadi, sama seperti halnya peningkatan jumlah penduduk, konversi lahan, dan kelangkaan sumberdaya alam (scarcity). Pada kondisi seperti itu, kreativitas dan informasi (intangible elements) akan menjadi senjata utama untuk berkompetisi, itu lebih penting dari sekedar sumberdaya fisik (tangible elements). Kreativitas lokal adalah yang utama, namun perlu disinergikan dengan budaya-budaya impor (yang baik-baik) yang sudah ditransfer kedalam budaya lokal. Langkah utama untuk itu adalah membangun sumberdaya manusia, karena ia akan menjadi faktor penentu (determinant) bagi sukses atau gagalnya seseorang, kelas, atau bangsa di abad itu (Kim-Dae-jung, 2001).

Download: pdf