Abstrak
Wawacan Batara Rama: Kajian Intertekstualitas
Dr. Kalsum, M.Hum.
Unpad
Indonesia
Unpad
Kajian Intertekstualitas, naskah kuno, ramayana, Wawacan Batara Rama
Dalam masyarakat Sunda, kata ‘Ramayana’ telah disebut dalam naskah kuno Sanghiyang Siksa Kanda ng Karesian yang bertiti mangsa 1518 M, dalam penyebutan kisah-kisah yang beredar pada waktu itu. Disebutnya kata ‘Ramayana’ pada naskah itu merupakan bukti bahwa ‘Ramayana’ dan sejumlah ceritera lainnya telah dikenal oleh orang Sunda pada kurun waktu tersebut (Noorduyn, 1971). Kisah Rama atau Ramayana pada tradisi tulis terdapat pada Pantun Ramayana (selanjutnya disingkat PR), PR merupakan sebutan dari Noorduyn, sehubungan bacaan bagian awal baik isi maupun bentuk bahasa menyerupai ceritera pantun. Ceritera pantun adalah sastra lisan yang berkisah seputar kerajaan Galuh – Pakuan – Pajajaran tentang keluarga Prabu Siliwangi yang memiliki susunan pengisahan khusus. Naskah PR tertulis pada lontar beraksara dan berbahasa Sunda Kuna.