Abstrak
Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi Dan Kegiatan Penyuluhan Dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi – Relation Between Input Service Level And Extension Activity With Cooperative’s Member Sustainable Livelihood
Lilis Nurlina
Unpad
Indonesia
Unpad
Extension Activity, Input production Level, Keberlanjutan Usaha, Kegiatan Penyuluhan, Pelayanan Sarana produksi, Sustainable Livelihood
Penelitian mengenai “Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi”, telah dilakukan di Desa Haur Ngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, yang merupakan salah satu wilayah kerja KSU Tandang Sari. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan sarana produksi ternak, kegiatan penyuluhan, keberlanjutan usaha dan hubungan antara tingkat pelayanan sarana produksi, kegiatan penyuluhan dengan keberlanjutan usaha anggota koperasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai. Penentuan sampel secara Simpel Random Sampling yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan sarana produksi termasuk kategori tinggi, sedangkan kegiatan penyuluhan termasuk kategori cukup dan keberlanjutan usaha termasuk kategori tinggi, dan terdapat hubungan yang berarti antara tingkat pelayanan sarana produksi dengan keberlanjutan usaha (rs = 0,534) dan antara kegiatan penyuluhan dengan keberlanjutan usaha (rs = 0,468).
The research about “Reletion Between Input Production Level and Extension Activity With Member’s Sustainable Livelihood” was held in Haur Ngombong Village Pamulihan Subdistrict Sumedang Regency, is another one KSU Tandang Sari work area. The research was aimed to know an input production service level, extension activity, member’s sustainable livelihood, and relation between input production service level and extension activity with cooperative’s member sustainable livelihood. This research was done by survey’s method. Respondent was choosen by Simple Random Sampling which consist of 30 respondent. The result of research showed that input production service level was categorized in high level, extension activity was categorized in enough level, member’s sustainable livelihood was high level category, and there were enough correlation between input production level with cooperative’s member sustainable livelihood (rs = 0,534), extension activity with member’s sustainable livelihood (rs = 0,468).