Abstrak
Identifikasi Gen Igf Dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Dan Prolifikasi Sebagai Dasar Seleksi Bibit Domba Garut Berkelanjutan Di Kelompok Peternak Domba Tunas Rahayu Wanaraja Garut – “identification Of The Insulin-like Growth Factor Gene And Its Correlation With Growth And Prolific Of Garut Sheep As A Sustainability Of The Under Selection On The Sheep Breed Of Tunas Rahayu Farmer Association At Wanaraja Garut”
Dr. Ir. Dedi Rahmat, MS., Dudi, SPt., Msi., Johar Arifin, SPt, Msi, Nena Hilmia, SPt, MSi, dan Dr. Ir. Cece Sumantri
Unpad
Indonesia
Unpad
DNA, Domba Wanaraja, IGF, Selection, seleksi, Wanaraja Sheep
Domba Priangan sebagai aset plasma nutfah Jawa Barat memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber daging dan cukup tanggap etrhadap manajemen pemeliharaan dibanding ternak lokal lainnya. Program peningkatan mutu genetik Domba Wanaraja Garut diarahkan pada peningkatan jumlah anak per kelahiran, hal ini memerlukan teknik yang tepat dalam pemuliaan ternak secara terpadu, terarah dan berkelanjutan. Salah satu upaya peningkatan mutu genetik melalui program seleksi secara efektif melalui introduksi biologi molekuler dengan mengidentifikasi gen IGF dan hubungannya dengan pertumbuhan dan prolifikasi untuk mendapatkan bibit berkualitas. Sejumlah 55 ekor sampel darah Domba Wanaraja diambil berdasarkan tipe kelahiran yaitu kelahiran rendah (FecJ+FecJ+), sedang (FecJFFecJ+) dan tinggi (FecJFFecJF), kemudian diekstraksi DNA kit untuk mendapatkan DNA dan diamplifikasi menggunakan metode PCR. Produk PCR yang diperoleh dianalisis keragamannya menggunakan metode RFLP dengan 3 enzim (AluI, HaeIII dan HinfI). Sejumlah 127 ekor domba umur sapih berasal dari 13 pejantan dan 77 induk diamati dan diukur parameter genetik dan fenotip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas bobot sapih 0,61 ± 0,33, perangkingan nilai pemuliaan 46,15% untuk pejantan, 44,15% untuk betina, 46,81% untuk anak jantan dan 27,5% anak betina. Hasil restriksi seluruh produk PCR diperoleh hasil yang seragam (tidak ada polimorfisme) atau tidak ditemukan mutasi pada titik basa ke 535. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seleksi pada populasi domba Garut di kelompok peternak tersebut efektif dilakukan karena terdapat heritabilitas yang tingi dan nilai pemuliaan memiliki keunggulan di atas rata-rata, pola DNA pada IGF belum tepat untuk digunakan sebagai Marka Pembantu Seleksi (Marker Assisted Selection), karena bersifat monomorfik.
Priangan sheep is an indigenous gene asset at West Java, it has much potency to be developed include as meat source, and it has the high adaptation in the low keeping management. The genetic improvement program of Wanaraja sheep is to increase the litter size. This object requires the breeding policy by integration, precision and sustainable. One of the genetic improvements is the selection program within introducing the molecular biology system using identification of IGF gene and its correlation with growth and prolific to getting the high quality breed. 55 blood samples of Wanaraja sheep was taken based the kidding type, they were the low kidding type (FecJ+FecJ+), the middle kidding type (FecJFFecJ+) and the high kidding type (FecJFFecJF), so their blood samples were extracted use DNA kit to getting DNA, so they were amplification within PCR method. The PCR products were analyzed with RFLP method (AluI, HaeIII and HinfI enzymes). 127 weaning age of Wanaraja sheep come from 13 rams and 77 ewes were measured to get the genetic and phenotype parameter. The result of this research indicated that heritability of weaning weight was 0,61 ±0,33 (excellent category include). Grading of breeding value indicated 46,15% for rams, 44,15% for ewes, 46,81% male offspring and 27,5% female offspring. The result of the PCR product restriction showed un uniform (monomorphic). This product is estimated that there is the inbreeding mating in themselves for long time, so IGF product cannot be take to identification of growth and prolific in Wanaraja sheep.