Abstrak RSS

Hubungan Status Gizi, Imunisasi & Riwayat Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya

Hubungan Status Gizi, Imunisasi & Riwayat Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya
Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep., Sari Fatimah, S.Kp, M.Kes., dan Ikeu Nurhidayah, S.Kep., Ners.
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Penelitian ini berjudul Hubungan Status Gizi, Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Tuberkulosa pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Tasikmalaya. Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan salah satu penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang sulit terdeteksi, namun dampaknya cukup mempengaruhi perkembangan anak dan status kesehatan.anak bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan memahami faktor-faktor yang beresiko untuk terjadinya kejadian Tuberkulosa pada anak yaitu status gizi yang kurang, belum mendapatkan imunisasi BCG dan adanya riwayat pernah kontak dengan orang dewasa yang TB aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari masingmasing variabel yaitu status gizi, imunisasi dan riwayat kontak, juga untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel tersebut dengan kejadian Tuberkulosa pada anak, serta faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kejadian tuberkulosa pada anak.

Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian adalah anak usia 3 bulan-5 tahun yang terdiri dari dua kelompok : 35 orang kelompok kasus yaitu anak yang baru didiagnosis TB (< 2 bulan) dan 35 orang kelompok kontrol yaitu anak yang tidak terdiagnosis TB dalam 2 bulan terakhir ini. Teknik pengumpulan data yaitu melalui studi dokumentasi pada KMS untuk melihat BB, TB dan status imunisasi BCG anak dan wawancara untuk mengetahui riwayat kontak. Analisis univariat digunakan analisis prosentase, sedangkan analisis bivariat digunakan uji Chi Square (รก=0,05) dan analisis multivariat digunakan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi anak menunjukkan sebagian besar (75,7 %) status gizi baik, hampir seluruh anak (98,6%) sudah pernah mendapatkan imunisasi BCG, dan sebagian besar (57,1%) tidak ada riwayat kontak. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan pada status gizi (p value = 0,005) dan riwayat kontak (p value = 0,008) dengan kejadian TB, sedangkan pada status imunisasi tidak ada hubungan yang signifikan (p value = 1,000).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktek keperawatan agar lebih menekankan upaya promotif dan preventif melalui mengefektifkan dan mengintensifkan penyuluhan kesehatan terkait dengan gizi, imunisasi dan riwayat kontak, mengoptimalkan pemantuan gizi pada anak, mengoptimalkan dalam pemberian imunisasi BCG dengan memperhatikan waktu pemberian yaitu pada 3 bulan pertama dan cara pemberian yang tepat. Dan bagi pihak Puskesmas hendaknya membuat kebijakan/program yang terkait dengan waktu yang tepat dalam pemberian imunisasi BCG ini. Mengoptimalkan pemantauan dan pengobatan tuntas pada orang dewasa yang menderita TB aktif. Dan bagi pendidikan keperawatan agar Mengembangkan kurikulum pendidikan keperawatan mengenai faktor-faktor yang beresiko dalam terjadinya Tuberkulosa pada anak, terutama yang terkait dengan efektifitas imunisasi BCG.

Download: pdf