Abstrak RSS

Pemberdayaan Peternak Sapi Pesisir Garut Selatan Melalui Introduksi Pengetahuan Dalam Kegiatan Peningkatan Mutu Genetik Ternak (Kasus Di Kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat) – Farmer Community Empowerment Of Local Cattle At South Garut Coastal Through Introduction Of Knowledge Forward Animal Breeding Activity

Pemberdayaan Peternak Sapi Pesisir Garut Selatan Melalui Introduksi Pengetahuan Dalam Kegiatan Peningkatan Mutu Genetik Ternak (Kasus Di Kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat) – Farmer Community Empowerment Of Local Cattle At South Garut Coastal Through Introduction Of Knowledge Forward Animal Breeding Activity
Johar Arifin
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Sapi pesisir Garut Selatan merupakan sapi lokal yang khas dengan berbagai sifat kualitatif dan kuantitaif yang dimiliki mampu manjadi sumber pandapatan andalan masyarakat Garut Selatan. Namun perhatian peternak terhadap mutu genetik untuk meningkatkan kualitas bibit masih kurang. Atas dasar ini peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian aspek sosial yang bertujuan untuk mengetahui perubahan sikap peternak terhadap kegiatan peningkatan mutu genetik ternak dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam kegiatan tersebut. Penelitian telah dilakukan di kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor Kecamatan Pameungpeuk selama enam bulan dari 15 Maret sampai 16 Agustus 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikro kualitatif menggunakan PRA (participatory rural appraisal) dan Makro kuantitatif menggunakan metode survey formal pada anggota kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap peternak terhadap kegiatan peningkatan mutu genetik ternak pada umumnya belum mendukung baik sebelum maupun sesudah dilakukan introduksi pengetahuan. Hal ini ditunjukkan dengan data kognisi peternak terhadap kegiatan peningkatan mutu genetik 20% pengetahuan tinggi, 50% pengetahuan cukup dan 30% pengetahuan rendah dan meningkat menjadi 25% pengetahuan tinggi, 45% pengetahuan cukup dan 30% pengetahuan rendah , data afeksi peternak terhadap kegiatan peningkatan mutu genetik ternak 30% setuju, 35% kurang setuju dan 35% tidak setuju dan meningkat menjadi 35% setuju, 30% kurang setuju dan 35% tidak setuju. Data penjumlahan katagori sikap dari penjumlahan skor tiap vareabel merupakan katagori sikap yaitu 20% mendukung, 50% belum mendukung dan 30% tidak mendukung dan meningkat menjadi 25% mendukung, 45% belum mendukung dan 30% tidak mendukung. Faktor yang menjadi kendala dalam kegiatan peningkatan mutu genetik ternak adalah kurangnya informasi atau pengetahuan tentang bibit dan eksplorasi daya dukung lahan, pemeliharaan yang jelek dan permodalan.

Cattle at South Garut coastal is local animal specify and it became a real income for farmer community at South Garut. But, the fact on field condition describes that they do not have a commitment to increase the animal genetic quality. On that apology, researcher interested to study some social aspects. The aims of the research are to recognize the attitude changing of the farmer community forward animal breeding activity and to recognize some delay factors in that activity. The research was conducted at Kelompok Peternak Sapi Pasir Pogor Pameungpeuk sub district, Garut Regency, West Java since 15 March, 2009 to 16 August , 2009. There are two method to doing this research, there are micro-qualitative (participatory rural appraisal) and macro-quantitative (survey formality) toward 50 farmers as respondents. The result of the research showed that there were not the attitude changing of farmer community toward animal breeding activity, because the research result showed that cognition aspects were 20% high knowledge, 50% moderate knowledge, 30% poor knowledge and changed become 25 high knowledge, 45% moderate knowledge, 30% poor knowledge, while that affection aspects were 30% agreed, 35% less agreed, 35% no agreed and they increased became 35% agreed, 30% less agreed and 35% no agreed. Sum of two variable is the attitude categorical, there were 20% supported, 50% moderate supported, 30% no supported and they increased become 25% supported, 45% moderate supported and 30% no supported. Some factors delayed the breeding activity are miss information or introducing of knowledge about animal genetics improvement, exploration of crop carrying capacity, breeding management poorly and its capitalism.

Download: pdf