Abstrak
Perkreditan Rakyat Di Tasikmalaya Pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda Dan Republik Indonesia (1900-2003)
Widyo Nugrahanto, S.S., M.Si., N. Kartika, S.S., M.Hum., dan Tanti Restiasih Skober, S.S., M.Hum
Unpad
Indonesia
Unpad
Bank, koperasi, Kredit, Lumbung Desa
Hasil penelitian ini berusaha mengungkap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tasikmalaya dan dampak kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tasikmalaya. Hal ini terkait dengan munculnya sistem perkreditan rakyat serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan berkembangan sistem perkreditan rakyat di Tasikmalaya.
Untuk mengkaji masalah tersebut, digunakan metode sejarah. Ada empat tahapan kerja dalam metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan penulisan atau historiografi. Sektor ekonomi di Tasikmalaya dapat dikategorikan dalam ekonomi pedesaan, tentu saja yang berhubungan dengan pertanian, perdagangan, peternakan, dan industri rumah tangga. Lembaga-lembaga ekonomi seperti kredit, koperasi, lumbung desa, dan bank, sudah banyak dikenal dalam kehidupan sektor ekonomi di Tasikmalaya; terutama atas campur tangan kekuasaan negara. Lembaga-lembaga inilah yang kemudian mengubah ekonomi petani di Tasikmalaya.. Di sebuah tempat yang miskin modal, namun memiliki sumber daya lain yang memadai, tentu sistem prekreditan yang tidak menjerat rakyat, sangat dibutuhkan.