Abstrak RSS

Potensi Ternak Lokal Domba Garut Sebagai Sumber Pangan Asal Ternak Berdasarkan Analisis Kuantitatif Dan Genetis

Potensi Ternak Lokal Domba Garut Sebagai Sumber Pangan Asal Ternak Berdasarkan Analisis Kuantitatif Dan Genetis
D. Rahmat
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , , ,

Ternak domba merupakan salah satu komoditi ternak yang efektif dalam memenuhi keperluan ketahanan pangan nasional. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian kemampuan domba lokal Garut berpotensi sebagai sumber pangan asal ternak secara kuantitaif maupun genetis. Penelitian menggunakan 106 domba Garut diantaranya lengkap dengan keluarga rujukan (reference family dan umur sapih 4 bulan). Parameter bobot badan, dan 5 ukuran tubuh: panjang badan (PB), lingkar dada (LkD), lebar dada (LD), lebar pinggul (LP) dan tinggi pundak (TP) dianalisisi dengan SPSS untuk mendeskripsikan bobot badan dan karakter morfologi domba dewasa dan lepas sapih. Pendugaan nilai heritabilitas untuk menentukan nilai pemuliaan dugaan dianalisis dengan ANOVA model paternal half sib correlation. Analisis molekuler dilakukan untuk pengujian keberadaan mikrosatelit CSSM018 dan TMR1 berasosiasi dengan sifat pertumbuhan. Individu DNA diekstraksi dari darah dikoleksi melalui vena jugularis, dimasukkan ke tabung vacutainer mengandung 15% EDTA. Identifikasi keberadaan mikrosatelit CSSM018 dan TMR1 dianalisis dengan PCR dan elektoporesis. Hasil analisis molekuler menunjukkan keberadaan CSSM018 (116-134pb) dan TMR1 (124-138pb) pada domba Garut. Berdasarkan analisis kuantitatif diperoleh rata-rata bobot badan domba bibit dewasa yaitu kakek/GS= 62,9±11,53kg; nenek/GD= 48,09±5,79kg dan anak jantan/S= 62,73±12,77kg. Sementara pada umur sapih 4 bulan menunjukkan bahwa tipe kelahiran dan jenis kelamin berpengaruh pada bobot sapih dan ke lima ukuran tubuh terukur (PB, LkD, LbD, TP, LP). Tipe kelahiran tunggal mempunyai bobot badan lebih tinggi dari pada anak kembar, demikian juga anak jantan tunggal mempunyai bobot sapih lebih tinggi (14.45±3,34kg) dari pada bobot sapih betina tunggal (11,97±2,67kg). Penelitian ini menyimpulkan bahwa domba lokal Garut menunjukkan potensinya sebagai sumber daging asal ternak. (251)

Sheep is one of livestock commodities which are an effective livestock to fulfill the need of national food security. This study was aimed to determine quantitatively and genetically the potency of local Garut sheep as food source from livestock. A total of 106 Garut sheep (some including reference families) were used in this research. Characters of body weight (adult and 4-month weaning), and morphological measurements of body length (BL), chest circumference (CC), chest width (CW), shoulder width (HW), and shoulder height (SH) were analyzed by SPSS method to describe the body weight, morphology of adult and weaning weight by ANOVA with paternal half sib correlation model to calculate heritability in prior to estimate the breeding value. The molecular analysis was used to analyze genetically for the existence of CSSM018 and TMR1 markers associating with growth traits. Individual DNA was extracted from blood samples of vena jugularis that collected into a vacutainer tube containing 15% EDTA. PCR and electrophoresis were conducted to analyze the existence of CSSM018 and TMR1. The result showed that there was existence of CSSM018 microsatellite marker (116-134bp) and TMR1 (124-138bp) in the local Garut sheep. Based on quantitative analyses, the means of body weight were 62.9±11.53kg; 48.09±5.79kg and 62.73±12.77kg for grand-sire (GS), grand-dam (GD) and sire (S), respectively. Birth type and sex affected weaning weight and all 5 body measurements (BL, CC, CW, SH, HW). Single birth had a higher body weight when compared to twins. Similarly, the body weight of single male weaning had a higher body weight (14.45±3,34kg) compared to that single female weaning (11.97±2.67kg). This research suggests that local Garut sheep shows its potency as meat source.

Download: pdf