Abstrak RSS

Dampak Perubahan Struktur Penduduk Jawa Barat Terhadap Kebutuhan Protein Hewani Dan Produk Peternakan

Dampak Perubahan Struktur Penduduk Jawa Barat Terhadap Kebutuhan Protein Hewani Dan Produk Peternakan
Nugraha Setiawan
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Perdebatan mengenai keterkaitan antara jumlah penduduk dan kebutuhan pangan telah terjadi sejak lama. Jumlah penduduk memiliki kecenderungan untuk meningkat secara geometrik, sementara jumlah makanan mengalami peningkatan secara aritmatik. Aspek kebutuhan pangan dan atau terjadinya kelaparan dari sisi kependudukan sudah begitu mapan, sehingga sudah sangat dipercaya bahwa pertumbuhan penduduk adalah dasar dari kejadian-kejadian tertentu. Namun demikian dinyatakannya pula, tidak banyak kepustakaan yang memberikan analisis yang terinci mengapa penduduk kekurangan makanan. Uraian di atas memperlihatkan adanya keterkaitan antara jumlah penduduk dan kebutuhan pangan dari dimensi kuantitas. Padahal dalam perkembangan sekarang ini, ketersediaan pangan bagi penduduk tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, juga dari segi kualitasnya. Penduduk di Indonesia masih perlu menambah asupan pangan hewani sebagai sumber protein yang berkualitas. Namun demikian, untuk menghitung kebutuhan penyediaan protein bagi penduduk perlu dilakukan perhitungan. Data dasar yang diperlukan antara lain: (1) data penduduk menurut struktur umur dan jeniskelamin, serta (2) daftar RDA (recommended daily allowance) protein. Data penduduk merupakan data yang dinamis. Di Jawa Barat antara tahun 1980-2000 telah terjadi perubahan struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Berubahnya struktur penduduk akan berpengaruh terhadap penyediaan kebutuhan protein bagi masyarakat. Demikian juga dari sisi RDA, perlu dilakukan penyesuaian secara berkala paling tidak 10 tahun sekali.

Download: pdf