Abstrak RSS

Teknik Kultur Jaringan Dalam Rangka Pengadaan Bibit Dan Pelestarian Jeruk Besar (Citrus Grandis (L.) Osbect) Var. Cikoneng – In Vitro Technique In Order To Serve Of Seedling And Conservation Of Citrus Grandis (L.) Osbect Varietas Cikoneng

Teknik Kultur Jaringan Dalam Rangka Pengadaan Bibit Dan Pelestarian Jeruk Besar (Citrus Grandis (L.) Osbect) Var. Cikoneng – In Vitro Technique In Order To Serve Of Seedling And Conservation Of Citrus Grandis (L.) Osbect Varietas Cikoneng
Erni Suminar, S.P., Denny Sobardini Sobarna., Dra.,MP., dan Murgayanti, S.P.,M.P.
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran sejak bulan Maret 2006 sampai dengan Nopember 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk perbanyakan dan pelestarian species ini melalui multiplikasi secara kultur jaringan. Eksplan pucuk dikulturkan dalam media MS normal dan setengah konsentrasi hara makro, hara mikro dan vitamin yang dikombinasikan dengan (0.0; 0.01; 0.1; and 1.0 md/L) and BAP ( 0.0; 1.0; and 2.0 mg/L).

Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap pola Faktorial. Subkultur pertama dilakukan pada 14 hari setelah tanam dari media MS tanpa pemberian zat pengatur tumbuh dan subkultur kedua dilakukan dari media MS dengan penambahan 0.5 mg/L BAP to media dengan penambahan TDZ dan BAP. Parameter yang diamati terdiri dari jumlah tunas, jumlah akar, dan jumlah daun setelah 84 hari dalam media perlakuan. Jumlah tunas tertinggi (3.67 tunas), jumlah akar (1.00) dan jumlah daun (8.67 cm).

The experiment has been conducted in Tissue Culture Laboratory of Seed Technology,Agriculture Faculty, Padjadjaran University since March 2006 until November 2006. One of the effort to propagate and to conserv this species in by multiplication through tissue culture method. Shoot tip explants were cultured in MS normal and half strength concentration macroelements, suplemented with microelements and vitamins; combination on TDZ (0.0; 0.01; 0.1; and 1.0 md/L) and BAP ( 0.0; 1.0; and 2.0 mg/L).

The design was a factorial completely randomized. The first subculture was carried out at the age 14 days from MS without growth regulators, and the second subculture from MS with 0.5 mg/L BAP to medium was treated combination of TDZ and BAP. Parameters assessed were number of shoot, number of root number of leaves at 84 days. Maximum shoot number (3.67 shoots), number of root (1.00) and number of leaves (8.67).

Download: pdf