Abstrak
Kinerja Anggota Polri Apa, Bagaimana, Dan Cara Pengembangannya
Suryana Sumantri
Unpad
Indonesia
Unpad
kompetensi, Perubahan, program intervensi, reformasi Polri, Stres, sumber stres
Reformasi Polri telah berlangsung selama delapan tahun, Polri sendiri telah melakukan perubahan pada aspek struktural, instrument dan kultural. Perubahan ini merupakan usaha sistematis untuk melakukan perencanaan kembali organisasi Polri dengan suatu carayang dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan reformasi. Akan tetapi proses perubahan dari budaya yang lama menjadi budaya Polri yang baru sesuai dengan tuntutan reformasi memerlukan waktu yang cukup panjang. Selama ini telah terjadi perilaku anggota Polri yang keluar/menyimpang dari tujuan luhur reformasi, selain itu juga banyak ditemukan perilaku anggota Polri yang kurang berkenan dan tampaknya telah membudaya yang dapat menimbulkan antipati dan menurunkan citra Polri. Kemungkinan besar beban dan tuntutan tugas serta tuntutan di luar tugas melebihi kemampuan yang dimiliki para anggota, kondisi ini akan memberikan dampak pada munculnya stress kerja yang berkepanjangan. Stres yang berkepanjangan ini dapat mengubah perilaku anggota menjadi perilaku yang tidak diterima di lingkungan tugas maupun di luar lingkungan tugas. Hubungan antar sesama anggota menjadi kurang harmonis, penuh kecurigaan yang dapat menimbulkan kemarahan serta perilaku agresi, seperti yang telah ditunjukkan oleh beberapa anggota Polri.
Untuk membangun kembali citra Polri, perlu dilakukan program intervensi yang tepat, baik bagi anggota yang mengalami stress yang berkepanjangan dan juga bagi anggota lainnya untuk meningkatkan kompetensi kepolisian agar sesuai dengan tujuan reformasi Polri yang luhur.