Abstrak
Wisanggeni, Sang Buronan Sebuah Novel Pastische Karya Seno Gumira Ajidarma (Suatu Telaah Postmodernisme)
Trisna Gumilar
Unpad
Indonesia
Unpad
cerita wayang, Novel Pastische, Postmodernisme, Wisanggeni
Wisanggeni, Sang Buronan (selanjutnya disebut WSB) adalah novel(et) karya Seno Gumira Ajidarma, yang tokoh serta ceritanya didasarkan pada cerita wayang. Wisanggeni adalah nama tokoh dalam pewayangan. Ia merupakan anak Arjuna dari Dewi Dresanala, seorang putri kayangan. Kisah mengenai Wisanggeni sebenarnya terdapat dalam epik Bharatayuda , kisah peperangan dalam dunia pewayangan.
Cerita wayang telah begitu lekat pada masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali. Banyak penyair dan pengarang yang menjadikan cerita wayang sebagai sumber rujukan bagi ceritanya. Menurut Nurgiyantoro (2003:1) munculnya unsur cerita wayang dan bentuk-bentuk transformasinya pada karya fiksi Indonesia baru terlihat pada pertengahan tahun 70-an, yaitu dengan terbitnya cerpen panjang Sri Sumarah karya Umar Kayam, dan beberapa tahun sebelumnya Danarto menulis cerpen Nostalgia yang bersumber pada cerita Abimanyu Gugur. Setelah itu karya-karya berikutnya menyusul seperti Pengakuan Pariyem (Linus Suryadi), Burung-burung Manyar dan Durga Umayi (Mangunwijaya), Canting (arswendo Atmowiloto), Para Priyayi (Umar Kayam), Perang (Putu Wijaya), dan sebagainya.